TEMPO.CO, Cianjur - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur telah melakukan pengawasan serta koordinasi dengan ribuan ulama untuk memantau keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Cianjur. Hal tersebut untuk mengantisipasi penyebarannya di Cianjur, terutama di wilayah Cianjur selatan.
Ketua MUI Kabupaten Cianjur Abdul Halim mengatakan, keberadaan ISIS sudah diantisipasi agar penyebarannya tidak masuk ke Cianjur. Bahkan pengawasan pun telah dilakukan beberapa waktu lalu dengan Kepolisian Cianjur.
"Keberadaan ISIS di Cianjur sudah diantisipasi, dan di Cianjur sebenarnya ISIS itu tidak ada," ujar Abdul Halim di Cianjur, Selasa, 5 Agustus 2014. (Baca juga: Antisipasi ISIS, Polisi Gandeng Tokoh Agama)
Abdul Halim menegaskan bahwa MUI telah melakukan koordinasi dengan ribuan ulama di Cianjur selatan, seperti Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun, Pagelaran, dan Leles. Hal itu untuk memastikan keberadaan ISIS sekaligus mengantisipasinya. "Kami sudah ke pelosok-pelosok perkampungan di Cianjur selatan. Masalah ISIS sudah terselesaikan, dan tidak ada," tuturnya. (Baca juga: Polri Tegaskan ISIS Bertentangan dengan Pancasila)
Ia memastikan warga Cianjur tidak ada yang dibaiat untuk bergabung dengan gerakan ISIS. "Dulu, yang seperti ini adalah NII. Tapi kami sudah mengantisipasinya. Begitu juga dengan keberadaan ISIS, akan kami antisipasi bersama Polres Cianjur."
Dengan begitu, kata dia, gerakan-gerakan seperti itu dapat dikendalikan dengan baik. Contohnya, keberadaan Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Cianjur tetap terus dipantau agar menciptakan suasana yang kondusif. "Ahmadiyah juga masih bisa kami kendalikan. Kini masih ada sekitar 1.200 orang JAI yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur," kata Abdul Halim.
DEDEN ABDUL AZIZ
Baca juga:
Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka
Progres 98 Bikin Rusuh di KPK
Menkopolhukam Perintahkan Tifatul Blokir Konten ISIS