TEMPO.CO, Bandung - Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah rumah pribadi Bupati Karawang Ade Swara di tikungan Jalan Japati-Titiran, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 7 Agustus 2014. Penggeledahan ini berkaitan dengan kasus Ade dan istrinya, Nurlatifah, sebagai tersangka pemerasan pengurusan izin senilai Rp 5 miliar terhadap PT Tatar Kertabumi. (Baca: Bupati Karawang dan Istrinya Tersangka Pemerasan)
Sebelumnya kasus pemerasan ini terungkap lewat operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada 17 Juli 2014 lalu. Ade dan Nurlatifah dijerat Pasal 12 e atau Pasal 23 Undang-Undang Antikorupsi jo Pasal 421 junctoPasal 55 KUH Pidana. KPK juga menahan pasangan itu di Rutan Guntur Jaya, Jakarta Selatan, dan Rutan KPK. (Baca: Bupati Karawang: Saya Tidak Merasa Memeras Mereka)
Dari pantauan Tempo sejak pukul 14.00, beberapa penggeledah berseragam rompi khas KPK berdiri dan mengobrol di teras dan bagian dalam rumah yang pintunya dibuka. Sekitar pukul 16.10, sebagian dari mereka memasukkan beberapa dus ke dua mobil Kijang Innova yang diparkir di balik gerbang halaman rumah.
Baru sekitar pukul 16.20 WIB mereka meninggalkan rumah berpagar besi dan tembok setinggi 2 meter itu tanpa menjelaskan sedikit pun kepada wartawan. "Penggeledahan mulai sekitar pukul 11.00," ujar seorang polisi yang ditugasi mengawal penggeledahan, Kamis, 7 Agustus 2014, dari balik gerbang halaman.
Saat penggeledahan dimulai, kata dia, di rumah bercat krem itu cuma ada anak lelaki Ade-Nurlatifah dan seorang wanita pekerja rumah tangga. Belakangan, datang adik perempuan Nur, yakni Chusnul, pegawai Pengadilan Negeri Bandung. "Ruangan mana saja yang digeledah, saya enggak tahu. Kami cuma diminta berjaga di halaman," ujar polisi yang enggan dikutip namanya itu.
Salah seorang tetangga, Supriatna, mengatakan Ade dan istrinya membeli rumah itu dari warga setempat sekitar 1999. Namun keluarga Ade-Nur baru menempati rumah jembar itu setahun kemudian. Setelah Ade menjadi Bupati Karawang, rumah tersebut dihuni tiga anak mereka dan seorang pembantu. "Paling Pak Ade seminggu sekali datang kemari," kata pria paruh baya itu.
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler:
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI