TEMPO.CO, Surakarta - Pada pertengahan Ramadan kemarin, sekitar 1.500 orang berkumpul di Masjid Baitul Makmur Solo Baru. Mereka menghadiri undangan dari Forum Pendukung Daulah Islamiyyah. Di tempat tersebut mereka menerima penjelasan mengenai gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menjelang waktu berbuka, forum tersebut melakukan pembaiatan kepada jemaah yang hadir dalam pertemuan tersebut. Pembaiatan dilakukan di hadapan Ketua Forum Pendukung Daulah Islamiyyah Amir Mahmud. Dia banyak mengkaji politik Islam di dunia internasional. Dia juga pernah menjadi dosen terbang di salah satu perguruan tinggi di Surakarta. (Baca: Pendukung ISIS Bantah Isu Makar)
Dukungan terhadap ISIS ini juga dijumpai di beberapa kota, seperti Jakarta dan Malang. Di Solo sendiri banyak ditemukan mural bergambar bendera ISIS di sejumlah tempat. Warga didampingi aparat keamanan lantas menghapus mural itu setelah pemerintah menyatakan melarang berkembangnya paham ISIS di Indonesia.
Amir Mahmud membantah bahwa forum tersebut membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Baca: Polri Tegaskan ISIS Bertentangan dengan Pancasila). Dia mengaku sekadar memberikan dukungan terhadap berdirinya daulah di Timur Tengah. Demikian wawancara yang dilakukan di rumahnya yang berada di Sukoharjo:
Saat ini dukungan terhadap ISIS merebak di beberapa kota. Bagaimana hubungan antar pendukung ini?
Sebagaimana diketahui, gerakan dukungan ini masih dalam konteks forum. Forum yang ada di satu kota tidak ada kaitannya dengan forum di kota lain. Meski demikian, jelas bahwa secara emosional kami memiliki kesamaan. Hingga saat ini forum dukungan ini telah terbentuk di Solo, Jakarta dan Malang.
Hubungan antara forum ini dengan ISIS?
Secara struktural kami tidak ada hubungan. Namun, secara emosional kami semata-mata mendukung nilai perjuangan menginginkan nilai kemasyarakatan yang dibentuk melalui sistem pemerintahan.
Berarti memang tidak ada hubungan struktural?
Secara struktural jelas-jelas tidak ada. Jadi, kalau Anda menyaksikan pembaiatan massal di Masjid Baitul Makmur Solo Baru pada 17 Ramadan kemarin, itu hanya wujud euforia sebagai bentuk antusiasme terhadap perubahan dari ISIS menjadi khilafah. Dalam bahasa yang tren hari ini disebut sebagai Daulah Islamiyah.
Bagaimana menurut Anda dengan pelarangan yang dilakukan oleh pemerintah?
Saya menganggap bahwa pemerintah terlalu cepat menilai aksi yang baru dalam konsep pemikiran. Memang di Indonesia pernah terjadi peristiwa 65. Tapi memang pada saat itu komunis benar-benar eksis, berbeda dengan ISIS di Indonesia hanya dalam tataran wacana.
Fenomena kebangkitan Islam saat ini sebenarnya sudah menjadi wacana yang sudah lama berkembang di berbagai negara. Seperti di Aljazair, Pakistan, Afganistan dan berbagai negara Islam lainnya. Oleh karena itu, mengapa ditakutkan? Jangan menilai bahwa kebangkitan Islam adalah perang. Kebangkitan ini merupakan fenomena budaya. Tidak ada persoalan yang besar, tapi tiba-tiba pemerintah menganggap sebagai radikalisme. Gerakan ISIS itu kan berada di luar negeri yang sebenarnya tidak perlu ditakutkan.
Saya menduga bahwa gara-gara terjadi peralihan kekuasaan di Indonesia, maka masalah dukungan terhadap ISIS ini dijadikan isu politik. Tujuannya adalah untuk menaikkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Anda belum pernah diklarifikasi oleh pemerintah?
Saya sebagai pendiri forum belum pernah diklarifikasi. Seharusnya pemerintah mengajak diskusi dan dialog. ISIS kan di negara lain, di Indonesia ndak ada move. Ini hanya sebuah wacana keilmuan
Tapi ada baiat?
Baiat itu kan biasa. Siapa saja boleh berbaiat. Misalnya saya pergi ke Malaysia. Di sana bertemu guru yang kharismatik. Saya berbaiat untuk belajar ilmu kepada dia. Saya kira itu sah-sah saja. Baiat ini adalah sebuah dukungan moral. Bahkan, yang selama ini melakukan pembaiatan di sini juga belum pernah dibaiat langsung oleh Abu Bakar Al Baghdadi.
Sebenarnya sudah adakah organisasi di Indonesia yang memiliki struktural dengan ISIS?
Tidak ada. Bentuk dukungan di Indonesia masih berupa forum. Forum itu bukan organisasi atau jemaah, siapa pun bisa keluar dan masuk secara cair. Bahkan, forum ini juga tidak memiliki komunikasi langsung dengan ISIS. Informasi mengenai ISIS ini saya dapatkan dari berbagai media yang menurut saya sah sebagai ikhtiar.
AHMAD RAFIQ
Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ancaman ISIS
Berita terpopuler lainnya:
Ainun Najib: Next Project, Kawalpilkada.org
Google Tarik Game 'Bomb Gaza,' Dianggap Provokatif
Juru Parkir Liar di Kota Tua Raup Rp 2 Juta Sehari