TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau terus mengembangkan kasus pembunuhan dan mutilasi bocah di Siak dan Bengkalis. Sejauh ini polisi sudah menemukan enam kerangka korban pembunuhan di lokasi berbeda, empat korban di Siak dan dua korban di Bengkalis. Polisi menduga masih ada korban lainnya. (Baca: Pasutri di Riau Mutilasi Bocah demi Kepuasan Seksual)
"Satu korban lagi di Bengkalis belum ditemukan," kata Kepala Polda Riau Brigadir Jenderal Condro Kirono kepada wartawan, Jumat, 8 Agustus 2014.
Condro menjelaskan penyidik Polres Bengkalis saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara di Mandau, Bengkalis. Dua kerangka koban sudah ditemukan. Sedangkan satu korban lagi belum ditemukan. Kepada penyidik, tersangka mengaku membenamkan mayat korban di dalam sungai di Mandau.
"Saat ini personel masih mencari mayat korban di sungai," katanya. Menurut Condro, saat korban diketahui hilang oleh orang tuanya, warga sempat mencari korban di sungai, tapi hanya menemukan alat pancingnya.
Kasus itu merupakan tindak lanjut dari peristiwa mutilasi sebelumnya yang ditangani Polres Kabupaten Siak dengan jumlah korban empat bocah. Kasus itu terungkap berdasarkan laporan dari orang tua korban di Mandau yang merasa kehilangan anak berusia 10 dan 11 tahun.
Dalam waktu yang sama, Polres Siak menangkap dua pelaku–keduanya suami-istri–di Mandau, Bengkalis, atas kasus mutilasi empat bocah di Kecamatan Tualang, Siak. Setelah diselidiki, ternyata pelaku juga melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap tiga bocah di Mandau.
RIYAN NOFITRA
Baca juga:
Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Petanya
Pilpres Diulang, Jokowi-JK Bakal Unggul Jauh
ISIS Kuasai Kota Kristen Terbesar di Irak
Abu Bakar Ba'asyir Serahkan Bendera ISIS
Kenapa Solo Disebut Basis Gerakan ISIS?