TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo, mengatakan jabatan Menteri- Sekretaris Negara dan sekretaris kabinet harus dipegang oleh orang yang kuat dan memiliki kapabilitas. Dengan begitu, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah bisa berjalan dengan baik.
"Ini karena menyangkut koordinasi antara pusat dan daerah juga. Harus bisa berkoordinasi, harus riil, sehingga pemerintah provinsi dan daerah segaris, sejalan. Harus jalan betul," katanya di Balai Kota, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Perusak Surat Suara Jokowi-JK Divonis 12 Bulan)
Jokowi menegaskan, dalam pemerintahannya nanti, koordinasi pemerintah pusat dengan daerah harus lebih lancar ketimbang saat ini. Menurut dia, komunikasi antara pusat dan daerah masih terhambat, dan kedua pihak belum sejalan dalam beberapa hal sekarang ini. "Nanti harus menyatu antara pusat dan daerah," katanya.
Hingga kini, Jokowi mengaku masih belum menggodok nama menteri. Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan akan menggunakan lembaga swasta sebagai headhunter atau pemburu orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi menteri. (Baca: Jokowi-Ahok Ditantang Pakai Mobil Gas )
Jokowi mengatakan tim transisi tidak akan terlibat dalam pemilihan nama menteri. Menurut dia, tim transisi bertugas memuluskan peralihan pemerintahan, termasuk mengidentifikasi masalah dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. "Jadi nanti bisa langsung tuned in setelah pelantikan," katanya. (Baca: Jakarta Masih Banjir, Apa Kata Jokowi)
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler
Michael Jackson Manusia Paling Jorok di Hollywood
Robin Williams Alami Depresi, Diduga Bunuh Diri
Adik Kim Kardashian Lempar Uang ke Muka Pelayan
Aktor Robin Williams Ditemukan Tewas