TEMPO.CO, Cilacap - Anggota Tim Pembela Muslim (TPM) sekaligus asisten pribadi Abu Bakar Ba’asyir, Hasyim Abdullah, menyatakan Presiden Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia Chep Hernawan bukan pemilik dan tidak terkait atribut ISIS Nusa Kambangan.
Atribut tersebut dititipkan kepada Chep setelah mereka membesuk Ba’asyir di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusa Kambangan. (Baca: Presiden ISIS' Ditangkap di Cilacap)
“Saya kemarin menemui Ustad Abu Bakar bersama tiga orang. Selebihnya, tujuh orang ke LP Kembang Kuning,” kata Hasyim, Rabu, 13 Agustus 2014. (Baca:Inisial 7 Pembawa Bendera ISIS dari)
Ia mengatakan atribut ISIS yang disita polisi merupakan titipan dari pembesuk di LP Kembang Kuning. Mereka lantas berpisah di Dermaga Wijayapura Cilacap untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Di depan toko mebel Amanah kompleks SPBU Desa Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, polisi menangkap mereka. Saat ini mereka masih ditahan di markas Kepolisian Resor Cilacap. (Baca:Pria Ini Mengaku Presiden ISIS Regional)
Ia mengatakan Tim Pembela Muslim belum mendampingi tujuh orang yang ditangkap tersebut. “Tidak ada pasal yang bisa dikaitkan dengan mereka. Lagipula mereka masih dimintai keterangan,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Andry Triaspoetra mengatakan polisi masih memeriksa para tersangka secara intensif. “Kami memiliki waktu 1x24 jam untuk membuktikan keterlibatan mereka dalam organisasi ISIS,” katanya.
Namun, ia mengaku kesulitan untuk menjerat tujuh orang yang ditangkap itu. Musababnya, bendera ISIS yang dibawa itu belum dikibarkan. Artinya, mereka belum melakukan tindakan apa-apa. (Baca:Rute Pendukung ISIS Dari Indonesia Menuju Suriah)
Menurut dia, Chep Hermawan dan kawan-kawan bersikap santun dan kooperatif saat menjalani pemeriksaan. Kepada polisi, Chep mengaku ingin menjadi pemimpin ISIS Regional Indonesia agar organisasi tersebut dapat dikendalikannya dan tidak diambil orang lain yang radikal. "Kami akan meminta LP untuk memeriksa napi pemilik simbol ISIS serta dari mana mereka memperoleh dan sebagainya," ujarnya.
Polisi menyita satu bendera ISIS, satu bendera Gerakan Reformis Islam (GARIS) serta delapan topi dan empat kaos bergambar simbol ISIS. (Baca:Siapa Bocah Australia Pendukung ISIS?)
Chep Hernawan, Presiden ISIS Indonesia yang juga Ketua Gerakan Reformis Islam (Garis), mengatakan barang tersebut merupakan titipan dan bukan miliknya. Barang berupa atribut ISIS tersebut dititipkan oleh sahabatnya untuk dibawa keluar dari Nusa Kambangan. (Baca:Siapa Salim di Video Ajakan Berjihad di ISIS 2)
“Barang itu milik Aman Abdurrahman yang saat ini ada di LP Kembang Kuning,” katanya. Ia mengatakan atribut tersebut dititipkan ke temannya setelah beredar informasi akan ada razia di dalam LP Nusa Kambangan.
Menurut Chep, ia memang diminta teman-temannya untuk menjadi pemimpin ISIS Regional Indonesia. Namun, hingga saat ini organisasi tersebut belum berjalan. Ia sibuk dengan kegiatan Ormas Garis dan perusahaan.
ARIS ANDRIANTO
Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi