TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot M. Suwondo mengatakan strategi BNI dalam bisnis internasional adalah fokus pada Indonesian related business. "BNI ingin memfasilitasi dunia usaha Indonesia yang mau berekspansi ke luar negeri atau pelaku bisnis asing yang ingin ekspansi ke Indonesia," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2014.
Menurut dia, BNI telah melakukan pengembangan produk baru dan perluasan produk yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan nasabah, seperti perdagangan keuangan, pinjaman, sekuritas, dan pelayanan perbankan.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2014 dan Integrasi Bank ASEAN pada 2020, BNI berupaya untuk terus memperluas pasar, produk, dan jaringannya agar mampu mengimbangi bank-bank ASEAN lainnya. (Baca: Jelang MEA 2015, Ini Strategi BNI)
Perluasan pasar, kata Gatot, juga dilakukan dengan cara memfasilitasi entitas bisnis luar negeri yang akan berinvestasi atau melakukan perdagangan di Indonesia. Selain itu, BNI juga memfasilitasi nasabah bank yang ingin mengembangkan bisnisnya di luar negeri. "Kami telah melakukan perluasan kerja sama dengan Japan Regional Bank (JRB), Export Credit Agency, dan Exim Bank di berbagai negara," tutur Gatot.
Menurut Gatot, BNI juga telah melakukan perluasan jaringan dengan memperluas outlet BNI di Singapura, Jeddah, serta Osaka. (Baca: Nasabah BNI Jadi Korban Keganasan Penagih Utang)
Berbagai hal yang telah dilakukan oleh BNI, kata Gatot, merupakan sebuah prestasi. Hal itu dapat dilihat dari kinerja bisnis luar negeri BNI yang terus berkembang. Portofolio kredit luar negeri BNI sudah mencapai US$ 701 juta, padahal pada 2012 portofolio kredit luar negeri BNI hanya sebesar US$ 618 juta.
GANGSAR PARIKESIT
TERPOPULER
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS