TEMPO.CO, Parepare - Sebagian murid baru di SMP Negeri 2 Parepare, Sulawesi Selatan, belajar di lantai karena tak kebagian bangku. "Di kelas kami ada sekitar 40 siswa yang belajar di lantai," kata Alif, salah satu siswa, Rabu, 27 Agustus 2014.
Akibat terlalu lama duduk di lantai, kebanyakan murid tak berkonsentrasi menyerap pelajaran. Sebab mereka menahan sakit kepala dan pinggang selama di kelas. "Kami menunduk dan membungkuk, sehingga badan sakit setelah belajar," kata Tasya, murid lainnya.
SMP 2 merupakan sekolah unggulan di Parepare. Pada tahun ajaran ini, sekolah ini harusnya hanya menampung murid di sembilan kelas. Namun membengkak menjadi sepuluh kelas. (Baca: Pendaftaran siswa di Bogor Kacau)
Kepala Sekolah SMP 2 Sri Eny Ludfiah mengatakan mereka tak kuasa menolak para orang tua yang mendaftarkan anaknya di sekolah itu meski kelas sudah penuh. "Sebagian yang mendaftarkan murid-murid adalah anggota LSM dan wartawan. Kami terima sajalah," katanya.
Akibat sesaknya murid, banyak yang tidak kebagian bangku. Ina, salah satu orang tua murid, mengatakan akibatnya mereka diminta sumbangan Rp 350 ribu untuk pembelian bangku. "Meski bisa dicicil, uang itu membebani kami," katanya.
Sri membantah. Uang bangku itu berdasarkan inisiatif orang tua murid. Saat pendaftaran, mereka sudah diwanti-wanti sekolah sudah kehabisan bangku. "Orang tua siswa sendiri yang mau menyumbang untuk pembelian bangku dan meja," katanya.
Sumbangan ini, katanya, merupakan konsekuensi karena orang tua yang memaksakan anaknya bersekolah di sana. Sementara itu sekolah telah mengajukan pengadaan bangku dan meja untuk mengatasi masalah ini ke pihak Dinas Pendidikan Kota Parepare. (Baca: Pungli Penerimaan Murid Baru di Malang Diprotes)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare H. Andi Mustafa Mappangara mengatakan sebelum proses penerimaan siswa baru dilaksanakan di Kota Parepare, Dinas Pendidikan telah mengeluarkan batasan jumlah siswa yang akan diterima di setiap sekolah, termasuk yang ada di SMP Negeri 2 Kota Parepare. "Hanya saja pihak orang tua memaksa untuk memasukkan anaknya di sekolah yang dinilai favorit," katanya.
Untuk mengatasi masalah ini, kata dia, Dinas Pendidikan akan membantu pengadaan bangku dan meja untuk sekolah itu. "Namun kami belum tahu kapan bantuan ini direalisasikan," katanya.
SUARDI GATTANG
Berita Terpopuler
Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?
Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK
Indonesia Bentuk Timnas U-19 Baru, Mengapa?
Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus?
Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK