TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS kembali merilis sebuah video eksekusi mati terhadap seorang tawanan warga Amerika Serikat yang berprofesi sebagai jurnalis. Video yang dirilis melalui melalui situs Siteintelgroup.com pada Selasa, 2 September 2014, ini berjudul "Pesan Kedua untuk Amerika Serikat".
Di dalam video berdurasi 2 menit 46 detik itu, terlihat korban yang bernama Steven Sotloff, 31 tahun, dipenggal oleh sekelompok pria bertopeng. Sotloff yang merupakan jurnalis lepas untuk Time dan Foreign Policy diketahui telah diculik sejak akhir tahun lalu. Saat diculik, dia tengah meliput perang Suriah. Dia terakhir kali terlihat di Suriah pada Agustus 2013. (Baca: PBB Bentuk Tim Investigasi Selidiki ISIS di Irak)
Sebelum dieksekusi, Sotloff membacakan sebuah pernyataan. "Saya Steven Joel Sotloff. Saya yakin Anda tahu siapa saya dan kenapa saya ada di sini. Obama, kebijakan luar negeri Anda dengan melakukan intervensi di Irak hanyalah untuk kepentingan Amerika Seikat. Jadi kenapa saya harus membayar harga atas kebijakan itu dengan nyawa saya?" ujarnya. (Baca: Ibu Jurnalis AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad)
Sotloff kemudian melanjutkan, "Apakah saya bukan warga negara Amerika? Anda (Obama) telah menghabiskan miliaran dolar dari pajak, dan kami telah kehilangan ribuan pasukan dalam peperangan melawan negara Islam, jadi di mana kepentingan masyarakat dalam perang ini?" (Baca: Wanita Inggris Rilis Video Ajakan ISIS)
"Dari yang saya tahu terkait dengan kebijakan luar negeri, saya ingat sewaktu Anda berkampanye dalam pemilu, Anda berjanji untuk memulangkan prajurit kita dari Irak dan Afganistan, serta akan menutup Guantanamo. Sekarang, Obama, menjelang masa akhir pemerintahan, Anda belum merealisasikan satu pun dari janji itu, dan secara licik Anda telah membakar rakyat Amerika dengan api," ujarnya. (Baca: Ibu Jurnalis AS Kirim Video Buat Pemimpin ISIS)
Video kedua ini dirilis setelah pada 20 Agustus lalu ISIS juga mengeluarkan video eksekusi terhadap James Wright Foley, yang juga seorang jurnalis perang di Irak. Dalam video kedua tersebut, ISIS pun mengancam akan mengeksekusi seorang warga negara Inggris bernama David Cawthorne Haines.
Setelah Sotloff membacakan pernyataannya, seorang pria bertopeng kemudian tampak di dalam layar. "Hidup warga negara Amerika Serikat ini, Obama, bergantung pada keputusan Anda selanjutnya," katanya. Selama misil Amerika terus menghancurkan kami, kata pria tersebut, maka pisau kami akan terus mengincar leher warga negara Anda.
PRAGA UTAMA | REUTERS | SITE
Berita Terpopuler
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
7 Pemimpin Dunia Dilarang Belanja di Bandara Rusia
Fidel Castro Sebut NATO Mirip Nazi
Pasukan Ukraina Ditarik dari Bandara Utama