TEMPO.CO, Brebes - Petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meminta pemerintah setempat memberikan pinjaman bunga lunak kepada para petani yang menunda jual hasil panennya.
"Kami terpaksa menunda jual karena harga bawang saat ini sedang anjlok jadi Rp 7.000 per kilogram," kata Ketua Kelompok Tani Sumber Pangan Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Subkhan, Kamis, 4 September 2014.
Subkhan mengatakan harga bawang anjlok akibat panen raya dalam waktu bersamaan di berbagai daerah sentra bawang seperti Probolinggo, Nganjuk, Indramayu, dan Kendal. Agustus lalu, harga bawang dari petani Brebes masih Rp 12.000 per kilogram. (Baca: Ratusan Petani Bawang Ancam Duduki Kemendag)
Menurut Subkhan, biaya produksi bawang sejak awal tanam hingga panen sekitar Rp 9.000 per kilogram. "Kalau kami jual sekarang, berarti kami merugi Rp 2.000 per kilogram," ujarnya. Oleh para petani, bawang yang tidak dijual itu akan disimpan untuk dijadikan bibit.
Meski ukurannya kalah besar dari bawang impor, bawang Brebes bisa disimpan selama tiga bulan. Rata-rata tiap petani di Brebes sudah memiliki gudang penyimpanan yang mampu menampung sekitar tiga hingga lima ton bawang. (Baca: Petani Brebes Terjepit Bawang Impor)
Dengan diolah dan disimpan menjadi bibit, petani bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 6.000 sampai Rp 11.000 per kilogram. Sebab, harga bibit bawang rata-rata Rp 15.000 sampai Rp 20.000 per kilogram. Namun, untuk mendulang keuntungan itu, petani harus bersabar hingga Desember mendatang.
"Sementara hasil panen masih disimpan, petani butuh pinjaman bunga lunak untuk modal tanam lagi. Seharusnya Pemkab Brebes membentuk koperasi untuk petani," kata Subkhan. Sehingga bawang yang disimpan dapat digunakan sebagai agunan.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Brebes, Budiharso, mengatakan harga bawang di Brebes anjlok karena panennya berbarengan dengan daerah sentra bawang di Jawa Timur, yakni Probolinggo dan Nganjuk. "Biasanya dua daerah itu panen lebih dulu, sebulan kemudian baru Brebes yang panen," katanya.
Akibat hujan masih turun di tengah musim kemarau, Budiharso menduga, pertumbuhan tanaman bawang di Jawa Timur terhambat sehingga panennya mundur satu bulan. "Soal pinjaman bunga lunak, kami mohon maaf. Sejak program dana bergulir menjadi temuan BPK, pemerintah daerah sudah tidak boleh memberikan pinjaman," ujarnya.
Untuk itu, Budiharso menyarankan petani bawang agar menggunakan bawang merahnya sebagai agunan untuk mencari pinjaman di perbankan. "Petani bisa pinjam modal ke BRI, Bank Jateng, atau bank-bank lain," katanya.
DINDA LEO LISTY
Terpopuler:
Rumah Mewah Jero Wacik Dinamai 'The Waciks'
Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK
Jero Wacik dan Kumpulan Aset Rp 16 Miliar
Putin: Saya Bisa Ambil Kiev dalam 2 Minggu