TEMPO.CO, Samarinda - Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, dan rombongan menggerebek lokasi penimbunan solar ilegal di lingkungan perumahan Pinang Bahari Kecamatan Samarinda Seberang, Senin, 8 September 2014. Rombongan menemukan enam mobil tangki di lokasi.
Nusyirwan didampingi pejabat Dinas Perhubungan, perwakilan Pertamina Samarinda, dan polisi tak menemukan adanya aktivitas pengoplosan. Tapi warga di sekitar lokasi menyatakan kegiatan biasanya dilakukan pada malam hari bukan siang hari. "Biasanya memang kalau malam banyak mobil-mobil yang keluar masuk perumaha. Mobil itu berhubungan dengan mobil tangki itu," kata Nunung, warga perumahan, Senin, 8 September 2014. (Baca juga: Polri Tangkap Penimbun Solar 45 Ton per Hari)
Lokasi penimbunan berada di areal terbuka. Selain enam mobil tangki illegal, ada dua truk yang berisi tandon. Tapi saat ditemukan semuanya dalam kondisi kosong. Begitu pula dengan tandon lain yang disembunyikan di semak-semak. Ada tiga drum lain yang juga diletakkan agak berjauhan dengan tandon.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, truk tangki ini menampung solar dari pengetap yang membeli solar di SPBU," kata Nusyirwan.
Truk tangki dimodifikasi sedemikian rupa hingga menyerupai tangki legal. Dengan warna tangki putih dan biru mereka mengelabui petugas.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Abdullah menyatakan seluruh kendaraan tangki ini tak terdaftar sebagai kendaraan usaha pembawa solar. Padahal seluruh kendaraan usaha harus mengantongi izin khusus untuk beroperasi. "Kami cek tak ada satu pun mobil tangki yang terdaftar," kata Abdullah.
Hal senada juga diungkapkan Agung Wibowo, Sales Executife Retail Pertamina Samarinda. Setelah diperiksa, Agung menyatakan dari enam mobil tangki hanya satu yang terdaftar. "Kalau tak terdaftar tentu tak bisa masuk depo. Tapi kalau mereka akhirnya bisa mengangkut solar saya tak tahu dapat dari mana," kata Agung.
FIRMAN HIDAYAT
Berita lain:
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
Meliuk di Antara Pinus Manglayang