TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Joko Widodo, beda pendapat dengan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi soal mobil dinas yang akan digunakan oleh menteri di dalam kabinetnya kelak. Menurut Jokowi, para menterinya nanti seharusnya masih menggunakan mobil dinas yang lama. (Baca: Murah, Mercy Jadi Mobil Dinas di Kabinet Jokowi)
"Saya sudah menyampaikan itu ke Sekretariat Negara. Saya, kan, ditelepon. Saya bilang tidak usah beli, pakai yang lama saja," katanya di Balai Kota, Selasa, 9 September 2014. (Baca : Mobil Pejabat Diusulkan Pakai Sistem Sewa)
Ia menilai para menterinya kelak dapat menggunakan mobil yang lama untuk efisiensi anggaran. Namun, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena pemenang lelang, yaitu Mercedez Benz, sudah ditentukan oleh Sekretariat Negara. "Ya, tidak apa-apa kalau dibeli. Itu, kan, bukan wewenang saya. Saya ditanya. Jawaban saya, kan, tidak usah dibeli," katanya.
Mantan Wali Kota Solo ini mengaku tidak tahu apakah mobil itu akan digunakan atau dijual kembali. "Lihat saja nanti," katanya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyatakan tengah mempersiapkan mobil dinas untuk seluruh jajaran kabinet Jokowi-Kalla. Menurut dia, persiapan pengadaan mobil dinas ini sudah disampaikan pada Jokowi-Kalla. Sudi mengatakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang memiliki kewajiban mempersiapkan kendaraan operasional bagi pemerintahan selanjutnya.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan dipilihnya Mercedez sebagai mobil dinas karena harganya lebih murah dibanding Toyota. Selama ini para menteri menggunakan Toyota Camry sebagai kendaraan dinasnya. Selain itu, kata Hidayat, Mercedez sudah diproduksi di dalam negeri sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf
Jokowi: RUU Pilkada Potong Kedaulatan Rakyat
Istana Siapkan Mobil Dinas Kabinet Jokowi-JK