TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio mengatakan penutupan Bandara Juanda, Surabaya, saat HUT TNI pada 5 Oktober mendatang hanyalah isu. “Kemarin mendapat banyak pertanyaan dari DPR apakah Bandara Juanda ditutup. Itu tidak benar, hanya isu,” ujarnya seusai upacara HUT TNI AL di Dermaga Ujung, Surabaya. Rabu, 10 September 2014.
Menurut Marsetio, yang dilakukan bukan penutupan Bandara Juanda, melainkan jadwal penerbangan yang akan disesuaikan. Sebab, TNI tidak ingin menutup jalur perekonomian Indonesia, khususnya Indonesia timur. Selain itu, peringatan HUT TNI tidak boleh menghalangi kepentingan masyarakat yang ingin menggunakan Bandara Juanda. (Baca: HUT TNI, Penerbangan Sipil di Juanda Dialihkan)
Pada saat HUT TNI direncanakan 220 pesawat terbang yang akan ikut ambil bagian dan akan melakukan flying pass. Tidak hanya melalui Bandara Juanda, tapi juga melalui beberapa lapangan terbang, seperti Lanud Iswahyudi, Madiun; Lanud Abdurahman Saleh, Malang; dan lapangan terbang Grati di Kabupaten Pasuruan.
Marsetio menjelaskan pada Rabu siang ini dirinya akan meresmikan penggunaan lapangan terbang Grati, yang telah dibangun sejak empat tahun lalu. Lapangan terbang Grati menjadi Pangkalan TNI AL. (Baca: HUT TNI, Bandara Juanda Tunggu Keputusan Jakarta)
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekitar 219 pesawat militer terlibat dalam perayaan HUT TNI tahun ini. Pada 26-30 September 2014, akan ada sepuluh tempat parkir pesawat militer di Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Juanda. (Baca: Panglima TNI Bantah Mau TutupBandara Juanda)
Dengan demikian, pada 1-4 Oktober dan 7 Oktober 2014, mulai pukul 07.00 hingga 14.00 WIB, aerodrome Bandara Juanda ditutup untuk penerbangan sipil. Konsekuensinya, akan terjadi delay (keterlambatan) yang lama terhadap sejumlah penerbangan komersial, bahkan dilakukan pembatalan.
Namun masalah itu mendapat perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang kemudian melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Panglima TNI Jenderal Moeldoko serta otoritas Bandara Juanda.
Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, dalam pertemuan itu, Presiden SBY menegaskan tidak boleh dilakukan penutupan Bandara Juanda. Sebab, aktivitas ekonomi harus tetap berjalan secara normal.
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler:
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
Ketua PBNU: Pilkada Langsung Bukan Perintah UUD45
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu