TEMPO.CO, Pemalang - Aktivitas Gunung Slamet yang meningkat dalam beberapa hari terakhir membuat warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, khawatir. Sebab, dentuman Gunung Slamet yang makin keras disertai luncuran lava pijar dari puncak gunung berketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu semakin sering terjadi pada pekan ini.
Kepala SD Negeri Jurangmangu, Iskandar, menuturkan dentuman bertalu-talu dari Gunung Slamet pada Rabu malam hingga Kamis dinihari juga menyebabkan lantai rumahnya di Desa Karangsari bergetar. "Padahal Karangsari itu jaraknya sekitar 10 kilometer dari puncak. Tapi suara dentuman itu rasanya seperti tepat di belakang rumah," ujarnya, Kamis, 11 September 2014. (Baca: Gunung Slamet Lontarkan Lava Pijar)
Saking takutnya karena jarak tiap dentuman hanya berselang sekitar lima menit, kata Iskandar, anak bungsunya, Yasmin, 11 tahun, terus menangis. "Dia tidak bisa tidur sampai meriang. Hari ini, dia tidak masuk sekolah," tuturnya.
Pengamat gunung api di Pos Pengamatan Gunung Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Sukedi, mengatakan letusan-letusan abu diikuti suara dentuman bisa didengar dan dirasakan hingga radius sekitar 17 kilometer. (Baca juga: Babi Hutan Mulai Terlihat Turun ke Lereng Slamet)
Status Gunung Slamet naik dari waspada menjadi siaga pada 12 Agustus 2014. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, aktivitas Slamet semakin meningkat
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Bentoel Pangkas Hampir 1.000 Buruh
Ini Naskah Papirus Tertua bagi Orang Katolik
Ahok Mundur dari Gerindra, Siapa Jadi Wagub?