TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono meminta agar masyarakat tidak panik menyusul dentuman yang masih terdengar dari Gunung Slamet. Sebab, gunung ini memiliki karakteristik yang berbeda jauh dari Gunung Merapi dan Kelud yang sempat erupsi pada awal tahun ini.
"Mari kita ajak masyarakat untuk tidak perlu takut. Memang, boleh bersiap-siap, tapi jangan latah. Karena, kalaupun erupsi lagi, sifatnya kecil," kata Surono kepada Tempo, Sabtu, 13 September 2014.
Menurut Surono, karakteristik yang berbeda dari Gunung Slamet antara lain kandungan magma di dalam gunung yang sifatnya encer. Artinya, ketika mendapat tekanan kecil saja, magma mudah naik ke atas puncak. "Tapi dampaknya menjadi tidak besar karena dia mudah keluar," ujarnya. (Baca: Slamet Meletus, Radius 4 Km Dilarang Beraktivitas)
Sementara itu, sifat magma di Gunung Merapi dan Kelud cenderung lebih kental. Magma bisa keluar jika mendapat rangsangan dari tekanan yang sangat besar. Makanya, tutur Surono, dampak letusan yang diakibatkan juga besar.
Selain itu, material pijar yang dikeluarkan dari gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini juga tidak terlalu banyak. Hingga hari ini, Gunung Slamet hanya mengelurkan material letusan sebanyak 2 juta meter kubik. Masih jauh dibanding material Merapi (150 juta meter kubik dalam sebulan) dan Kelud (130 juta meter kubik dalam tiga jam).
Surono mendorong semua pihak, baik pemerintah daerah maupun media, agar tak usah melebih-lebihkan informasi. Ia mengakui bahwa kewaspadaan tetap diperlukan, tapi jangan sampai membuat masyarakat di sekitar Gunung Slamet panik. Meski Gunung Slamet belum akan berstatus siaga, ia berpendapat, jika gempa dalam semakin berkurang, dalam dua hari ke depan Slamet akan membaik. (Baca: Skenario Pengungsian jika Status Slamet Awas)
Gunung Slamet meletus dan mengeluarkan abu sejak kemarin malam. Dentuman terdengar hingga radius belasan kilometer.
AYU PRIMA SAND
Terpopuler:
Bangun Tol Laut, Jokowi-Kalla Butuh Rp 31 triliun
Emirsyah Satar, Garuda Perkenalkan Destinasi Baru
Ada Diskon Tiket Citilink di Garuda Travel Fair
BI Rate Dipertahankan, Inflasi Bisa Dikontrol
Garuda Travel Fair Targetkan 80 Ribu Pengunjung