TEMPO.CO, South Carolina - Segenggam koin emas, gelang, ikat pinggang, dan bros ditemukan dari situs kapal karam di lepas pantai Carolina Selatan, Amerika Serikat. "Kapal emas" ini dulu bernama SS Central America. Saat berlayar, kapal ini membawa 30 ribu euro emas atau seberat 13.600 kilogram.
Nahas, badai membalik kapal ini pada 12 September 1857 dan menenggelamkannya ke dasar laut berkedalaman 260 kilometer. Sebanyak 425 dari 571 penumpang dan awak kapal tewas.
Pada 1998, situs kapal ini ditemukan dan upaya penarikan emas saat itu baru berjalan lima persen.
Seperti dikutip Livescience.com, Kamis, 18 September 2014, saat ini perusahaan eksplorasi laut dalam, Odyssey Marie Exploration Inc, kembali melanjutkan penggalian yang tertunda lantaran kerusakan kapal pada April 2014. Sebelum insiden itu, penyelaman pertama berhasil membawa lima emas batangan dan dua koin emas.
Penyelam dari Odyssey dan para arkeolog kini berhasil menaikkan 15.500 koin emas dan perak serta 45 emas batangan dari situs kapal itu. Mereka juga menemukan beberapa perhiasan dan benda dari abad ke-19 berupa wadah kaca untuk tempat tembakau yang masih terbungkus. Di antara artefak tersebut juga diangkut kaca gelas bertangkai dan sebotol parfum serta beberapa perhiasan emas lain.
Selain itu, masih banyak barang-barang lain. Pipa tanah liat, tembakau, dan pelat fotografi tua ditemukan di antara puing-puing kapal. Pada awal Agustus, para penyelam menemukan sejumlah potongan kotak musik tua. Bahkan ditemukan pula buah-buah yang telah membusuk dari masa lampau.
SS Central America merupakan kapal uap berlapis tembaga yang berlayar dari New York ke San Fransisco saat masa-masa jaya tambang emas di California. Ketika tenggelam, kapal tersebut membawa emas batangan senilai US$ 20 per batang yang baru selesai dicetak di Double Eagle. (Lihat foto: Tragedi Terbesar di Perang Dunia I Jadi Situs Penyelaman Terpopuler)
Tenggelamnya kapal ini membawa dampak hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap bank. Iklim ekonomi makro saat itu pun terpuruk selama tiga tahun.
Sebelum melakukan penyelaman, Odyssey meneliti situs tersebut berdasarkan video resolusi tinggi baru yang sebelumnya dikirim menggunakan robot. Odyssey berencana melanjutkan penggalian tahun depan.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler:
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Hasan Ishaaq Lakukan Korupsi Politik
Di Twitter, Wanita ISIS Ini Pegang Kepala Buntung