Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Emas Masa Lalu Diangkut dari Situs 'Kapal Emas'  

image-gnews
Seorang penyelam berenang di dekat puing kapal karam Baron Gautsch, di dekat Rovinj, Kroasia, Minggu 22 Juni 2014. Peringatan 100 tahun tenggelamnya kapal Baron Gautsch, kapal uap Austro-Hungaria yang tenggelam di perairan utara laut Adriati, akan jatuh oada tanggal 13 Agustus 2014 mendatang. REUTERS/Antonio Bronic
Seorang penyelam berenang di dekat puing kapal karam Baron Gautsch, di dekat Rovinj, Kroasia, Minggu 22 Juni 2014. Peringatan 100 tahun tenggelamnya kapal Baron Gautsch, kapal uap Austro-Hungaria yang tenggelam di perairan utara laut Adriati, akan jatuh oada tanggal 13 Agustus 2014 mendatang. REUTERS/Antonio Bronic
Iklan

TEMPO.CO, South Carolina - Segenggam koin emas, gelang, ikat pinggang, dan bros ditemukan dari situs kapal karam di lepas pantai Carolina Selatan, Amerika Serikat. "Kapal emas" ini dulu bernama SS Central America. Saat berlayar, kapal ini membawa 30 ribu euro emas atau seberat 13.600 kilogram.

Nahas, badai membalik kapal ini pada 12 September 1857 dan menenggelamkannya ke dasar laut berkedalaman 260 kilometer. Sebanyak 425 dari 571 penumpang dan awak kapal tewas.

Pada 1998, situs kapal ini ditemukan dan upaya penarikan emas saat itu baru berjalan lima persen.

Seperti dikutip Livescience.com, Kamis, 18 September 2014, saat ini perusahaan eksplorasi laut dalam, Odyssey Marie Exploration Inc, kembali melanjutkan penggalian yang tertunda lantaran kerusakan kapal pada April 2014. Sebelum insiden itu, penyelaman pertama berhasil membawa lima emas batangan dan dua koin emas.

Penyelam dari Odyssey dan para arkeolog kini berhasil menaikkan 15.500 koin emas dan perak serta 45 emas batangan dari situs kapal itu. Mereka juga menemukan beberapa perhiasan dan benda dari abad ke-19 berupa wadah kaca untuk tempat tembakau yang masih terbungkus. Di antara artefak tersebut juga diangkut kaca gelas bertangkai dan sebotol parfum serta beberapa perhiasan emas lain.

Selain itu, masih banyak barang-barang lain. Pipa tanah liat, tembakau, dan pelat fotografi tua ditemukan di antara puing-puing kapal. Pada awal Agustus, para penyelam menemukan sejumlah potongan kotak musik tua. Bahkan ditemukan pula buah-buah yang telah membusuk dari masa lampau.

SS Central America merupakan kapal uap berlapis tembaga yang berlayar dari New York ke San Fransisco saat masa-masa jaya tambang emas di California. Ketika tenggelam, kapal tersebut membawa emas batangan senilai US$ 20 per batang yang baru selesai dicetak di Double Eagle. (Lihat foto: Tragedi Terbesar di Perang Dunia I Jadi Situs Penyelaman Terpopuler)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tenggelamnya kapal ini membawa dampak hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap bank. Iklim ekonomi makro saat itu pun terpuruk selama tiga tahun.

Sebelum melakukan penyelaman, Odyssey meneliti situs tersebut berdasarkan video resolusi tinggi baru yang sebelumnya dikirim menggunakan robot. Odyssey berencana melanjutkan penggalian tahun depan.

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler:
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Hasan Ishaaq Lakukan Korupsi Politik 
Di Twitter, Wanita ISIS Ini Pegang Kepala Buntung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

11 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

35 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

53 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.