TEMPO.CO, Cianjur - Aliansi Masyarakat Peduli Gunung Padang mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cianjur, Kamis, 18 September 2014. Mereka meminta Dewan meninjau ulang peran tim peneliti bentukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena dianggap melakukan kesalahan prosedur dalam proses ekskavasi Situs Gunung Padang. Salah satu kesalahan itu adalah mereka melakukan pengeboran.
"Pengeboran itu merusak lingkungan situs. Selain itu, mereka tidak melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat untuk melakukan penelitian dan penggalian," ujar Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Gunung Padang, Andi Syarif Hidayatullah, di Cianjur, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Teliti Situs Gunung Padang, Dialokasikan Rp 24 T).
Menurut Wakil Ketua Sementara DPRD Kabupaten Cianjur Deden Nasihin, penelitian dan eksplorasi Situs Gunung Padang di Kampung Cimanggu, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, oleh Tim Nasional Penelitian Situs Gunung Padang sangat penting. Sebab itu, penelitian harus dilanjutkan agar misteri sebenarnya tentang Gunung Padang bisa terjawab.
"Eksplorasi penting untuk menjawab tanda tanya besar yang selama ini muncul. Namun proses penelitian tersebut harus terkoordinasi dengan baik dengan semua unsur," ujar Deden saat menerima massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Gunung Padang. (Baca: Tim Gunung Padang Temukan Artefak Berteknologi Tinggi)
Deden juga meminta kepada tim peneliti untuk terbuka dalam menyampaikan hasil temuan tersebut. Pasalnya, banyak isu yang beredar seakan-akan hasil temuan tersebut ditutup-tutupi. "Kami berharap mereka obyektif dalam memberikan keterangan tentang hasil temuan tersebut, jangan ada yang ditutupi," ujar Deden.
Untuk memastikan proses penelitian berjalan dengan terbuka, Deden berencana mengunjungi lokasi Situs Gunung Padang bersama Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur. "Nanti setelah alat kelengkapan Dewan disahkan, kita akan pergi ke sana," ujar Deden. (Baca: Tim Peneliti Situs Gunung Padang Mulai Menggali)
DEDEN ABDUL AZIZ
TERPOPULER
Ahok Pilih Nachrowi Jadi Wagub, Lupa 'Haiya, Ahok'
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Ahok Mau Bikin Razia Parkir Liar Tambah Seru
Teliti Situs Gunung Padang, Dialokasikan Rp 24 T