TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Majelis Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani mengatakan partainya punya hak menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Menurut dia, perbedaan pandangan politik tak menjadi alasan bagi partainya untuk menolak undangan baik dari PDI Perjuangan. (Baca : Gerindra Emoh Pusing PPP-PAN Ada di Rakernas PDI)
Yani mengatakan PPP tak perlu meminta izin dari Koalisi Merah Putih dan Partai Gerakan Indonesia Raya. "Masak, kami mau silaturahmi harus izin?" kata Yani saat dihubungi Tempo, Sabtu, 20 September 2014. (Baca : Adik Hatta Rajasa Hadiri Rakernas PDI Perjuangan)
Dalam pemilihan presiden dan wakil presiden lalu, pilihan politik PPP dan PDIP berseberangan. PPP tergabung dalam Koalisi Merah Putih pimpinan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Sedangkan PDIP bersama Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia mengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla. (Baca : Ke Rakernas PDI Perjuangan, PAN Tak Izin Prabowo)
Ahmad Yani melanjutkan, meski hadir dalam Rakernas PDIP, PPP tetap setia kepada Koalisi Merah Putih. Menurut dia, partainya akan berdiri di luar pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla sebagai penyeimbang.
Sebagai penyeimbang, PPP akan setuju jika pemerintah melakukan langkah dan kebijakan yang mementingkan rakyat. Bahkan partai berlambang Ka'bah itu bersedia memberikan kadernya yang diminati Jokowi sebagai menteri.
Yani mengaku pesismistis partainya bakal berubah haluan mendukung pemerintah Jokowi-Kalla. Perubahan arah politik tersebut, dia melanjutkan, tak semudah membalikkan telapak tangan. PPP harus menggelar pertemuan besar setingkat muktamar untuk mendengar satu per satu suara kader.
Sebelumnya, dua partai anggota Koalisi Merah Putih, yakni Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan, hadir dalam pembukaan Rakernas PDIP di Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Padahal PPP dan PAN berseberangan dengan PDIP saat mencalonkan presiden dan wakil presiden. Kabar pun menyebutkan PPP dan PAN segera meninggalkan Koalisi Merah Putih dan bergabung dengan Jokowi-Kalla.
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler
Ditawari Jadi Menteri, Sri Mulyani Tersenyum
Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP
Chatib Diperkirakan Bertahan dalam Kabinet Jokowi
Kata Warga Bogor Pemilik Mobil Berpelat B
NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat
Jurnalis Inggris Dipaksa Masuk Islam oleh ISIS