TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif The Wahid Institute Yenny Wahid menekankan pentingnya pelaksanaan pilkada langsung. Yenny menyebut pilkada melalui DPRD memang menghemat anggaran negara, tapi menyebabkan kerugian imateriil. (Baca: Wahid Institute Gelar Pawai Perdamaian Terbesar)
"Kerugian imateril itu adalah hak rakyat yang terberangus, hak rakyat yang tercabut," kata Yenny di Jakarta Pusat, Ahad, 21 September 2014
Yenny mengatakan hak rakyat untuk memilih bernilai lebih tinggi ketimbang anggaran negara yang diselamatkan melalui pilkada DPRD. (Baca: Keluarga Gus Dur Peringati Hari Perdamaian Dunia)
"Saya pribadi mendukung pilkada langsung." Yenny mengatakan kedaulatan tertinggi seharusnya tetap berada di tangan rakyat. "Jangan hanya di tangan sekumpulan elite saja."
Yenny mengatakan almarhum ayahnya--Abdurrahman Wahid--memiliki cita-cita agar bangsa selalu mengedepankan kepentingan bangsa.
"Semua bersatu mengedepankan kepentingan bangsa. Dibanding cita-cita sendiri dan kelompoknya, itu cita-cita Gus Dur." Maka, putri presiden keempat Republik Indonesia tersebut mengatakan pilkada langsung perlu dipertahankan. "Jangan cabut hak rakyat karena itu merupakan sebuah kerugian."
NURIMAN JAYABUANA
Terpopuler:
Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit
Tidak Jadi Menteri, Abraham Siap Maju Pilpres 2019
Asian Games 2018, Ahok: Jokowi Jadi Sukarno Kedua
Jokowi: Bangsa Besar Tidak Cukup Dibangun Empat Partai
Mega: Emangnya Saya Ngurusin Kabinet