TEMPO.CO, North Carolina: Sisa-sisa dinosaurus berhidung besar dari 75 juta tahun lalu ditemukan di Utah bagian tengah. Hewan ini bernama Rhinorex condrupus karena hidung dinosaurus tersebut besar. Dalam bahasa Latin, Rhinorex memiliki arti “raja hidung”.
Lubang hidung yang lebar itu diduga memberikan penciuman yang tajam dibanding dinosaurus berparuh bebek lainnya, bahkan termasuk yang terbesar di antara dinosaurus lain. (Baca: Pinocchio rex, Dinosaurus Berhidung Pinokio)
Peneliti dari NC State dan North Carolina Museum of Natural Science, Terry Gates, mengatakan fungsi hidung besar tersebut masih misterius. Menurut dia, jika dinosaurus ini sama saja dengan kerabatnya yang lain, Rhnorex tak memiliki penciuman supertajam. “Mungkin hidung besar itu untuk menarik pasangan, mengenali anggota spesiesnya, atau sebagai pelengkap dari paruh peremuk tumbuhannya,” ujar Gates seperti dikutip dari Livescience, Sabtu, 20 September 2014.
Binatang pemakan tumbuhan ini adalah jenis hadrosaurus, yang lebih dikenal dengan dinosaurus berparuh bebek. Berbeda dengan hadrosaurus yang ditandai dengan hiasan di kepala mereka yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok, beberapa hadrosaurus lain, termasuk Rhinorex, tak memiliki mahkota.
Ciri khas Rhinorex ada pada hidung besarnya dan sejumlah fitur lainnya. “Ada semacam taji kecil pada pangkal hidungnya, mirip mata kail,” ujar Gates. Rhinorex juga memiliki tonjolan pada tulang wajahnya, yang lagi-lagi berbeda dibanding hadrosaurus.
Gates dan Rodney Sheetz, dari Brigham Young Museum of Paleontology, melihat kerangka dan tengkorak itu dalam koleksi tulang Brigham Young University. “Butuh dua tahun untuk mengeluarkan fosil yang tertanam di batu pasir itu. Seperti menggali tengkorak dari jalan beton,” kata Gates.
Peneliti menyadari kerangka tersebut merupakan spesies baru setelah mereka menyatukan semuanya. R. condrupus merupakan dinosaurus setinggi sembilan meter dengan berat 3.900 kilogram. Dia hidup di lingkungan rawa sekitar 80 kilometer dari pantai.
Meski telah menemukan beberapa petunjuk, para peneliti belum yakin bagaimana dinosaurus ini mati. Hanya, memang diduga kuat Rhinore ini mati di sekitar sungai. “Sebagian besar kerangka belum berpindah dari posisi saat mati,” kata Gates lagi.
Gates menduga hewan ini mati diserang buaya besar, Deinosuchus, yang menariknya ke dasar sungai. “Kami punya bukti buaya raksasa hidup di lingkungan yang sama, sehingga spekulasi ini makin kuat.”
AMRI MAHBUB