TEMPO.CO, Pekanbaru - Dinas Kesehatan Riau menyatakan asap sisa kebakaran hutan dan lahan sejak sepekan terakhir yang menyelimuti wilayah Riau berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Setidaknya 2.206 warga Riau terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA): penyakit asma sebanyak 95 orang, pneumonia 64 orang, iritasi mata 187 orang, dan iritasi kulit 135 orang.
"Paparan asap membuat warga rentan terserang lima penyakit tersebut," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P4L) Dinas Kesehatan Riau Andra S. kepada Tempo, Rabu, 24 September 2014. (Baca juga: Pemadaman Gagal Asap di Pekanbaru Makin Pekat)
Menurut Andra, paparan asap mulai mempengaruhi kesehatan masyarakat sejak asap mulai menyelimuti Riau pada 16-23 September 2014. Dia menduga jumlah penderita bakal terus bertambah lantaran masih ada lima kabupaten yang belum melaporkan jumlah pasien paparan asap.
Adapun wilayah dengan penduduk penderita ISPA adalah Pekanbaru, Siak, Rokan Hulu, Pelalawan, Kampar, Indragiri Hulu, dan Kuantan Singingi. Menurut dia, tujuh daerah tersebut telah diselimuti asap sejak sepekan lalu. Andra mengatakan pencemaran udara relatif tidak sehat terjadi pada 16-19 September lalu dengan indeks pencemaran udara mencapai 180 Psi atau tidak sehat.
Kabut asap kembali menyelimuti Riau sejak sepekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan asap di Riau lebih dominan kiriman dari Sumatera Selatan, karena di daerah itu hingga kini masih terpantau banyak memiliki titik api. Berdasarkan pantauan satelit Tera dan Aqua pukul 07.00 WIB, 24 September 2014, titik api di Sumatera berjumlah 191.
RIYAN NOFITRA
Berita lain:
Kabar Pernikahan David Noah dengan Gracia Indri
Jawa Timur Masih Akan Menutup 19 Lokalisasi
Kisah SPG IIMS, Rayuan Gombal dan Pelukan Nakal