TEMPO.CO, Maros - Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737 Seri 300 dengan nomor penerbangan SJ585 rute Manokwari-Makassar mengalami pendaratan keras sehingga ban belakang pesawat pecah di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, 25 September 2014. Akibatnya, 150 penumpang dan enam kru dievakuasi menggunakan bus layanan maskapai Sriwijaya ke terminal bandara.
“Kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.22 Wita,” kata Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Rio Hendarto. Pendaratan tidak mulus lantaran pesawat mengalami kerusakan pada tungkai hidrolik. (Baca juga: Sriwijaya Air Bersiap Menaikkan Harga Tiket)
Ada 150 penumpang yang dievakuasi, yakni 142 dewasa, 2 anak, dan 6 bayi. Pesawat dengan pilot Ranires tersebut tak dapat bergerak karena empat ban belakang pecah di Runway 31.
Proses evakuasi pesawat dari Runway 31 ke tempat yang aman berakhir sekitar pukul 15.10 Wita, "Sehingga landas pacu dapat digunakan untuk melakukan pendaratan dan lepas landas pesawat lainnya," kata Rio.
District Manager Sriwijaya Air Sri Budianto saat dikonfirmasi melalui telepon seluler membenarkan kejadian ini. Menurut Sri, ini adalah insiden kecil dan pihaknya tetap mengedepankan keselamatan penumpang serta kru.
"Atas insiden ini, kami melakukan langkah-langkah sesuai dengan prosedural. Penumpang semua selamat dan tidak ada yang cedera. Kami belum bisa menaksir jumlah kerugian, karena harus dihitung secara detail, " tuturnya
Kini, pesawat tersebut dalam proses perbaikan dan penggantian ban oleh teknisi Sriwijaya di Runway 31. Namun, pesawat harus menunggu suku cadang dari Jakarta untuk kerusakan pada hidrolik.
JUMADI
Berita lain:
Harga Hewan Kurban Anjlok Menjelang Idul Adha
Tifatul Minta Operator Internet Tidak Lakukan Boikot
Anas Urbaningrum Divonis 8 Tahun Penjara