TEMPO.CO , Surakarta: Empat mahasiswa angkatan 2011 Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta membuat permainan berbasis gerakan bertema Jaka Tarub. Kendati demikian, game tersebut masih memiliki kelemahan
Salah seorang anggota tim, Ersalina Argarini, 21 tahun, mengatakan misalnya grafis masih tampak kaku dan sensor kurang sensitif. “Misal kita menunduk ke depan untuk berjalan, kalau kurang pas, tokohnya tidak bisa jalan,” katanya kepada wartawan, Kamis, 25 September 2014. (Baca berita lain: Wawancara Tempo dengan Pembuat Game Angry Birds)
Untuk pengembangan ke depan, mereka mengaku ada kendala besar. Sebab harus membeli lisensi program seharga US$ 50 ribu dolar.
“Ini berbeda dengan Android yang bisa dipasarkan gratis seperti di Play Store. Kami harus membeli lisensi dulu sebelum bisa menjual secara komersial,” ucap anggota tim lainnya, Dicky Kurniawan, 20 tahun.
Dia juga belum mencoba menawarkan ke Microsoft, sebagai pemilik produk Xbox. “Kami belum berpikir ke sana,” katanya.
Paling tidak dari hasil karyanya, Ersalina, Dicky dan dua kawannya, Dwi Cahyo Pribadi dan Siti Rhovianna Rosyaningsih mendapat nilai A untuk tugas akhir mereka.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita lain:
Jokowi Bela Ahok yang Ditolak FPI
Puncak Carstensz Jadi Incaran Turis Asing
Mayat Wanita Korban Pemerkosaan Tergolek di Kebun