TEMPO.CO, Bandung - PT Kereta Api Indonesia merampungkan restorasi lokomotif uap pabrikan Hanomag Hanover seri SS600 buatan 1900. "Tadinya dia monumen, gak ada mesinnya, tapi kami berhasil merestorasinya dalam waktu setahun setengah," kata Vice Production Conservation, Maintanance, and Architecture Design PT Kereta Api Indonesia Ella Ubaidi, di Bandung, Ahad, 28 September 2014.
Lokomotif uap ini merupakan kereta warisan Belanda ketiga yang berhasil dihidupkan lagi. Ella mengatakan rencananya lokomotif uap yang dinamai Sun itu bakal dioperasikan untuk menarik kereta wisata di Solo, Jawa Tengah. "Akhir tahun ini mungkin sudah bisa jalan di Solo," ujar dia. (Baca: Komunitas Ini 'Mengabdi' kepada Pemudik Kereta Api)
Ella mengatakan seluruh sertifikasi dan perizinan laik jalan sudah dikantongi oleh lokomotif ini. Rencananya, kereta ini akan beroperasi menarik kereta wisata di Solo dengan rute Tuntang-Kedungjati.
Lokomotif Sun itu akan menarik lima gerbong kayu dengan kapasitas tiap gerbongnya 42 penumpang. Pengoperasiannya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo. "Startnya Stasiun Jebres yang akan kita jadikan stasiun kick-off untuk kereta-kereta sejarah seperti ini," kata Ella.
Ella mengatakan PT Kereta Api merogoh duit perusahaan hingga Rp 400 juta untuk menghidupkan lagi kereta uap itu. Lokomotif produksi 1889 itu sempat beroperasi melayani rute Rangkasbitung-Tenabang sampai tahun 1960, sebelum rusak dan dijadikan monumen di Museum Kereta Api Ambarawa sejak 1976.
Menurut Ella, perusahaannya sempat menawarkan restorasi lokomotif uap itu pada salah satu perusahaan, tapi batal diteruskan karena biayanya menembus Rp 12 miliar. Setelah berdiskusi dengan pensiunan pegawai kereta yang pernah mengoperasikan lokomotif itu, biaya itu kemahalan. Sejak Oktober 2011 proses restorasi dikerjakan. "Semua dikerjakan pensiunan pegawai kereta api," katanya.
Ella mengatakan pemerintah Belanda membantu restorasi kereta itu dengan memberikan gambar rinci lokomotif itu. Pemerintah Belanda juga menjanjikan memberikan bantuan serupa jika PT Kereta Api berniat merestorasi lagi kereta tuanya.
"Kita harus menemukan gambar aslinya, kan sudah tidak ada detailnya, isinya, ukurannya berapa, pemerintah Belanda membantu support sumber dan narasumber," kata dia.
Menurut Ella, dari 1.200 kereta api warisan Belanda, hanya bersisa 30 unit yang masih relatif utuh bentuknya tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. "Terakhir kami menemukan di Pekanbaru sudah jadi bangkai, kereta uapnya Jepang," kata dia.
Rampungnya restorasi lokomotif tua itu menjadi hadiah hari ulang tahun PT Kereta Api Indonesia ke-69 yang jatuh hari ini. Lokomotif tua itu diberi nama Sun, yang berarti matahari.
AHMAD FIKRI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | Parkir Meter | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
UU Pilkada Tak Berlaku di Empat Daerah Ini
PPP Sebut 3 Kesalahan Vital Koalisi Jokowi-JK
Istri Gus Dur: Nikah Beda Agama Lebih Baik dari...
Ketua MPR: Agenda Reformasi Dibajak Wakil Rakyat!