TEMPO.CO, Jakarta - Museum Taman Prasasti akan memperingati ualang tahunnya yang ke-220 pada 28 September 2015. Setahun menjelang peringatan tersebut, sejumlah komunitas di Jakarta membuat acara di museum yang terletak di depan kantor Wali Kota Jakarta Pusat tersebut.
"Acara ini kami buat untuk menghidupkan Museum Taman Prasasti sebagai salah satu taman kota," kata penggagas acara, Nirwono Joga, Minggu, 28 September 2014, di lokasi acara. (Baca: Desember ini, Museum Taman Prasasti Kembali Cantik)
Menurut Nirwono, warga Jakarta saat ini masih kekurangan ruang publik untuk beraktivitas. Karena itu, selain untuk memperingati 365 hari menuju HUT ke-220, acara di Museum Taman Prasasti ini juga dimaksudkan mendorong masyarakat agar berkegiatan di taman kota dan taman pemakaman.
Acara ini digagas Greenesia, sebuah komunitas yang mengkampanyekan gerakan kota hijau. Selain itu, ada komunitas Peta Hijau Jakarta, Komunitas Love Our Heritage, dan Kelompok Studi Arsitektur Lensekap Indonesia. (Baca: Museum Picasso di Paris Ini Hampir Tak Ada Isinya)
Bentuk acara diisi dengan pertunjukan musik angklung, karate, serta tur inkripsi sejumlah prasasti oleh Lilie Suratminto, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Museum Taman Prasasti pertama kali dibuka pada 28 September 1795 sebagai taman pemakaman umum pertama di Batavia. Awalnya, luas Museum Taman Prasasti adalah 5,5 hektare. Karena dialihfungsikan sebagai kantor Wali Kota Jakarta Pusat dan gedung KONI Jakarta, lahan museum tersebut kini hanya tersisa 1,3 hektare. (Baca: Museum Pribadi Soekarno yang Terlupakan)
AMIRULLAH
Berita Terpopuler
UU Pilkada, Netizen Minta SBY Stop Bersandiwara
Ngaku Kecewa, SBY Berat Tanda Tangani UU Pilkada
Tagar ShameOnYouSBY Turun, SBY Tetap Dirisak
PPP: Amarah SBY Melengkapi Skenario