TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat memulai kembali program pemeliharaan kerbau oleh masyarakat. Untuk mendukung program ini, dibangun sebuah laboratorium senilai Rp 3 miliar yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.(Baca juga: Peternak Sapi Indonesia Belajar ke Selandia Baru).
Menurut Bupati Sumbawa, Jamaluddin Malik, saat ini sudah dilakukan pembebasan lahan seluas 20 hektare untuk laboratorium kerbau di Desa Maronge. Beberapa ahli yang membantu pembangunan laboratorium ini adalah Prof. Suhubdy Yasin dari Fakultas Peternakan Universitas Mataram dan Sekretaris Jenderal International Buffalo Federation, Prof. Antonio Borgheje. "Pembangunan laboratorium ini dimulai pada 2015," kata Jamaludin di Wisma Daerah Sumbawa, Sabtu, 27 September 2014.
Kerbau, kata Jamaluddin, adalah ternak asli Sumbawa. Namun belakangan peternak memilih membudidayakan sapi karena dianggap lebih menguntungkan. Padahal, kata dia, harga sapi seberat 300 kilogram hanya Rp 8 juta, sedangkan kerbau bisa mencapai Rp 14 juta-100 juta. "Di sini cuma butuh enam ekor kerbau untuk berangkat haji," ujarnya. (Baca juga: Jokowi Blusukan ke Peternakan Ayam).
Saat ditemui Tempo di Serading, Sumbawa, Antonio Borgheje mengatakan pelestarian kerbau Sumbawa harus segera dimulai. Sebab, kata dia, populasi kerbau di Indonesia mungkin kurang dari 1 juta ekor. "Ada kesalahan berpikir para peternak di Indonesia," ucapnya. (Baca: Pemerintah Siap Terlibat dalam Akuisisi Peternakan).
Sedangkan Suhubdy Yasin mengatakan para ahli peternakan saat ini kurang berminat menekuni pengembangan kerbau karena tidak menghasilkan uang. "Hanya pensil dan kertas saja," kata Suhubdy. Padahal, kata Suhubdy, pertumbuhan berat badan kerbau lebih besar dari sapi. Setiap hari, bobot kerbau bisa mencapai 1,2 kilogram, dua kali lipat dibandingkan sapi yang hanya 500 gram. "Kerbau juga menghasilkan susu 18 liter sehari dan dagingnya tidak mengandung kolesterol seperti sapi."
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita Terpopuler
UU Pilkada, Netizen Minta SBY Stop Bersandiwara
Ngaku Kecewa, SBY Berat Tanda Tangani UU Pilkada
Tagar ShameOnYouSBY Turun, SBY Tetap Dirisak
PPP: Amarah SBY Melengkapi Skenario