TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menyatakan program pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang menargetkan kunjungan wisatawan asing hingga 20 juta merupakan tantangan tersendiri. "Dengan target itu, artinya pertumbuhan pariwisata harus ditingkatkan hingga 13 persen dari saat ini," kata dia dalam diskusi maritim di Wisma Antara, Jakarta, Senin, 29 September 2014.
"Dengan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, devisa yang diperoleh bisa mencapai US$ 24 miliar sehingga sektor pariwisata dapat menjadi tumpuan perekonomian nasional," ujar Sapta. (Baca: Pengunjung Wisata Petik Apel Melonjak)
Program Jokowi-JK yang akan mengembangkan tol laut dengan melakukan pembangunan infrastruktur, dinilai Sapta dapat membantu pertumbuhan pariwisahta. Hal itu dapat meningkatkan potensi kunjungan wisatawan dengan menggunakan kapal pesiar. "Potensi kunjungannya besar," kata dia. (Baca: Omset Wisata Syariah Capai Rp 1.659 triliun)
Menurut Sapta, pengembangan pariwisata dapat berdampak pada sektor ekonomi kreatif, seperti cendera mata dan kuliner. Pariwisata mampu menjadi sarana menjaga kelestarian alam. "Hal ini bisa terjadi jika prinsip green and sustainable tourism," katanya.
SAID HELABY
Terpopuler:
'SBY Kecewa UU Pilkada, tapi Rakyat Tidak Bodoh'
Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi
5 Argumen DPR Soal Pilkada DPRD yang Terbantahkan
Gugat UU Pilkada, SBY Dianggap Sumpah Palsu
SBY Diminta Segera Teken UU Pilkada