Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

40 Tahun, Populasi Hewan Liar Berkurang 50 Persen  

image-gnews
Damai, 3 tahun orang utan Kalimantan bermain halaman di Kebun Binatang Surabaya saat ia mempersiapkan untuk dilepaskan ke alam liar pada tanggal 19 Mei 2014 di Surabaya, Indonesia. Centre for Orangutan Protection (COP) menyusui hewan tersebut sampai kembali sehat, mengobati kekurangan gizi dan 16 luka terutama pada kaki dan tangan. (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Damai, 3 tahun orang utan Kalimantan bermain halaman di Kebun Binatang Surabaya saat ia mempersiapkan untuk dilepaskan ke alam liar pada tanggal 19 Mei 2014 di Surabaya, Indonesia. Centre for Orangutan Protection (COP) menyusui hewan tersebut sampai kembali sehat, mengobati kekurangan gizi dan 16 luka terutama pada kaki dan tangan. (Robertus Pudyanto/Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO, London - Jumlah populasi hewan di seluruh dunia dilaporkan berkurang hingga lebih dari 50 persen selama 40 tahun terakhir, menurut laporan London Zoological Society (LZS) di Inggris. Penyebabnya tak lain adalah penebangan hutan liar yang tidak diawasi dan perburuan yang membabi buta.

Dikutip dari BBC News, Senin, 29 September 2014, kompilasi data global dari penurunan spesies juga sangat rumit untuk dihitung karena selalu berkurang dalam waktu yang cepat dibanding dua tahun lalu. Namun, dengan metode baru, peneliti mengumpulkan data dari 10.380 populasi hewan dengan 3.038 spesies berbeda-beda sebagai indeks menilai bagaimana satwa hilang secara drastis.

Dari data tersebut ditemukan penurunan populasi terbesar terjadi pada mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan di dunia. Bahkan populasi ikan air tawar telah menurun lebih dari 75 persen. (Baca: Populasi Kera di Hutan Taban Butuh Perlindungan)

"Ancaman utama bagi satwa liar adalah karena habitat mereka menghilang atau rusak. Eksploitasi dan perburuan juga menyumbang angka terbesar dalam hal penurunan spesies," kata Profesoe Ken Norris, Direktur LZS.

Bahkan, menurut laporan, beberapa spesies hewan berkurang hingga 90 persen. Populasi macan berkurang hingga 97 persen dalam seratus tahun dan hanya menyisakan 3.200 ekor di alam liar. Penyebab menurunnya jumlah macam disebabkan oleh adanya perburuan untuk obat di Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, populasi kura-kura menurun hingga 95 persen sejak 1989 karena penjualan ilegal. Populasi singa Afrika saat ini hanya sekitar 10.000 di alam liar karena jumlah mereka berkurang hingga 90 persen sejak 30 tahun lalu.

Skala penurunan hewan liar ini adalah panggilan peringatan bagi umat manusia. "Kita memiliki kepentingan dan tanggung jawab untuk bertindak dan memastikan perlindungan bagi mereka," tutur Kepala Eksekutif World World Wide Fund for Nature, David Nussbaum, seperti dilaporkan Daily Mail.

RINDU P. HESTYA | DAILY MAIL | BBC NEWS


Berita Lain:
50 Geoglif Ditemukan di Kazakhstan  
Asal-usul Teknik Pembuatan Alat Batu Levallois
Amerika Rilis Peta Topografi Dunia  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia