TEMPO.CO, Surabaya: Terminal penumpang Gapura Surya Nusantara di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menjadi pelabuhan modern pertama dalam sejarah perhubungan laut Indonesia. Sejumlah fasilitas baru disediakan yang tujuannya untuk membuat terminal dan perjalanan penumpang dengan kapal laut menjadi lebih nyaman.
Gapura Surya Nusantara, nama terminal hasil revitalisasi dari dua terminal lama, itu kini dilengkapi dua unit garbarata boarding bridge (belalai) yang biasa ditemui di bandar udara. Garbarata menghubungkan terminal penumpang dengan kapal melalui lorong yang dapat digerakkan sesuai posisi pintu dek.
Fasilitas pertama ini memberi kemewahan bagi penumpang karena mereka tak perlu lagi menaiki tangga masuk ke kapal. Untuk menuju lantai dua lokasi ruang tunggu dan garbarata, mereka cukup menggunakan ekskalator.
Gedung terminal setinggi tiga lantai itu juga memanjakan para penumpang dengan fasilitas ruang tunggu yang semuanya berpendingin udara. Ini adalah perubahan fasilitas layanan yang kedua.
Ketiga, calon penumpang kini harus melewati pintu metal detector. Barang-barang bawaan juga harus di-screening oleh mesin X-ray. Jumlah atau bobot bagasi juga akan dibatasi untuk kenyamanan penumpang selama perjalanan. Sisa bagasi yang tidak bisa dibawa serta akan masuk dalam kompertemen khusus untuk barang.
"Nanti para penumpang harus dibiasakan untuk masuk ke dalam terminal penumpang sesuai waktu yang telah ditentukan," kata juru bicara PT Pelindo III, Edi Priyanto.
Terminal penumpang Gapura Surya Nusantara merupakan hasil revitalisasi dari Terminal Gapura Surya dan Terminal Gapura Nusantara. Keduanya telah digunakan untuk melayani penumpang sejak 1975. Lalu dirobohkan pada awal tahun 2013, untuk dilakukan pembangunan. Luas bangunannya sekitar 16.120 meter persegi dan dapat menampung sekitar 4.000 penumpang.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pun berdecak kagum. "Wah, naik kapal serasa naik pesawat terbang," katanya di sela-sela acara soft launching, Kamis, 2 Oktober 2014.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Terpopuler
Pimpinan DPR Dikuasai Pro-Prabowo, Puan: Zalim
Pemilihan Pimpinan DPR Tergesa-gesa, Fahri Hamzah: Demi Jokowi
Setya Novanto cs Jadi Pimpinan DPR, PDIP Kalah 2-0
Ibas: Kami Sepaham dengan Koalisi Prabowo