TEMPO.CO, Bandung - Hujan meteor Orionid akan mewarnai hari raya Idul Adha tahun ini. Cahaya meteor terlihat pada malam hari mulai Kamis, 2 Oktober, hingga Selasa, 7 November 2014. "Puncak hujan meteor pada 21 Oktober," kata astronom dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, Avivah Yamani, Kamis, 2 Oktober 2014.
Puncaknya, tutur Avivah, meteor yang terlihat bisa berkisar 25 kali per jam. Meteor itu berasal dari sisa debu ekor komet Halley yang bertebaran di garis edar bumi saat mengelilingi matahari. Hujan meteor Orionid ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. (Baca juga: Cara Menonton Hujan Meteor Orionid)
Waktu yang tepat untuk menyaksikan meteor itu, tutur Avivah, mulai tengah malam hingga subuh. Hujan meteor yang muncul dari rasi bintang Orion ini bisa diamati di arah timur laut langit. Tempat ideal melihat fenomena alam ini harus jauh dari polusi cahaya dan langit tidak terhalang mendung.
Menurut Avivah, sebenarnya ada hujan meteor lain, tapi intensitasnya tidak sebesar hujan meteor Orionid. Sambil menunggu hujan meteor itu, pada 8 Oktober 2014 akan terjadi gerhana bulan total yang bisa disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Puncak gerhana itu mulai pukul 17.54 hingga 18.24 WIB. Bulan purnama akan terlihat utuh lagi tanpa gerhana sekitar 20.30 WIB.
ANWAR SISWADI
Berita lain:
Pimpinan DPR Dikuasai Pro-Prabowo, Puan: Zalim
Pemilihan Pimpinan DPR Tergesa-gesa, Fahri Hamzah: Demi Jokowi
Diboikot DPR, 4 Kekuatan Besar Dukung Jokowi
Ibas: Kami Sepaham dengan Koalisi Prabowo