TEMPO.CO, Jakarta - Sejak beberapa hari sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha, di kanan dan kiri jalan di Jakarta terdapat pemandangan berbeda. Deretan para penjual hewan kurban, mulai dari sapi, kambing, dan domba tampak menjajakan barang dagangannya kepada warga yang ingin berkurban.
Namun, bagi warga yang ingin berkurban, penting untuk mengetahui bagaimana bisa membedakan hewan kurban yang cukup umur dan tidak. Karena menurut syarat, hewan yang boleh dijadikan hewan kurban adalah yang berusia sekitar dua tahun.
Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan Sri Hartati mengatakan warga bisa membedakan sendiri mana hewan kurban yang sudah cukup umur dan mana yang belum. "Bisa terlihat dari gigi si hewan," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 4 Oktober 2014.
Menurut Sri, hewan yang sudah cukup umur sudah memiliki gigi tetap yang besar-besar. "Kalau yang belum cukup umur, gigi-nya masih gigi susu," kata dia. Ciri gigi susu adalah gigi hewan tampak kecil-kecil. Dengan melihat bagian gigi itu, menurut Sri, sudah bisa tampak umur hewan bersangkutan. (Baca: 4 Syarat Memotong Hewan Kurban)
Untuk menghindari penjualan hewan kurban yang belum cukup umur, Sri mengatakan pihaknya pun melakukan pemeriksaan di lokasi-lokasi penampungan hewan kurban. "Yang belum cukup umur kami silang (ditandai)," kata dia. Maksudnya agar tidak dibeli oleh konsumen yang hendak berkurban.
Menurut dia, masih ada pedagang hewan kurban di Jakarta Selatan yang menjajakan hewan kurban tak cukup umur. "Kalau ketemu, hewannya pasti kami silang," kata Sri. Para pedagang sering beralasan bahwa hewan kurban tak cukup umur tersebut hanya untuk hewan sedekah."
Berdasarkan catatan Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, terdapat sebanyak 361 lokasi penampungan hewan kurban di wilayahnya. Seluruhnya tersebar di sepuluh kecamatan se-Jakarta Selatan. Di lokasi-lokasi tersebut, dijual sebanyak 7.585 ekor sapi, 210 ekor kerbau, 23.832 ekor kambing dan 1.327 ekor domba.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terkait:
Tak Ada Lagi Kupon Daging Kurban di Istiqlal
PP Muhammadiyah: Layanan Haji Belum Sebanding ONH
Kisah Buya Hamka dan KH Idham Khalid Berbagi Imam
Di Kendari, Salat Id Dilaksanakan di Tiga Tempat