TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) telah mempertimbangkan Muhammad Taufik menjadi salah satu kandidat calon wakil gubernur DKI Jakarta. Calon pengganti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tersebut dinilai telah matang dalam memahami Jakarta maupun Ahok sendiri.
"Beliau kan sangat berpengalaman selama menjadi Ketua DPD dan DPRD. Beliau juga kenal dekat dengan Ahok, jadi bisa cocok dan paham dengan permasalahan Jakarta," kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Gerindra, Haris Bobby Hoe, saat dihubungi Ahad, 12 Oktober 2014.(Baca: Gerindra Usung Taufik sebagai Pengganti Ahok)
Selain Taufik, ada dua kandidat lain, salah satunya adalah Edi Prabowo. Namun, Haris mengaku belum mengetahui siapa kandidat ketiganya. Pekan ini, Gerindra akan berkoordinasi dengah DPD, DPRD DKI Jakarta, dan Fraksi Gerindra untuk menggodok pemantapan kandidat tersebut. "Insya Allah, pekan depan sudah ada hasilnya," ujarnya.
Taufik merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra, DKI Jakarta. Saat menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta untuk periode 2003-2008, Taufik tersangkut kasus korupsi pengadaan alat peraga Pemilihan Umum 2004 sebesar Rp 4,2 miliar. Dia divonis 18 bulan penjara dan terbukti merugikan negara sebesar Rp 488 juta.(Baca: Upaya Gerindra Ubah Tata Tertib DPRD DKI Kandas)
Saat ditanya ihwal rekam jejak Taufik tersebut, Haris berujar bahwa itu hanya masa lalu. "Itu kan karena suatu kebijakan, akhirnya dia terseret kasus. Ke depannya, bakal lebih baik lagi lah," tutur Haris.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Lain
Golkar Gabung Pemerintah,Fadel Kasihan Pada Jokowi
PAN dan PPP Siap Beri Kursi ke Koalisi Jokowi
Perahu TNI AL Terbalik di NTT, Tiga Tewas
Ini Tokoh Dunia yang Pernah Temui Jokowi