TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan ada strategi khusus dalam mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pada 20 Oktober 2014. (Baca: Strategi Polisi Amankan Pelantikan Jokowi).
Selain membagi kekuatan polisi menjadi empat ring, Unggung mengatakan pihaknya akan menyekat 12 wilayah. "Penyekatan paling besar akan dilakukan di Monas, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Gelora Bung Karno, dan Korps Lalu Lintas," kata dia, di kantornya, Selasa, 14 Oktober 2014. (Baca: Pelantikan, Jokowi: Jangan ke Senayan, tapi ... )
Unggung mengatakan tidak akan mengambil risiko, sehingga menerapkan pengamanan ekstra ketat dalam acara tersebut. Jika terjadi gangguan keamanan, polisi akan bertindak tegas sesuai dengan Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang penanggulangan tindakan anarkistis.
Meski demikian. kata Unggung, polisi tidak akan menggunakan senjata api, melainkan hanya gas air mata dan meriam air. Namun, jika keadaan semakin buruk, senjata api akan digunakan. "Itu adalah prioritas paling akhir," ucap dia. (Baca: Tujuh Polda Amankan Pelantikan Jokowi).
HERMAWAN SETYANTO
Berita Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi
Mengeroyok Wanita Pezina Jadi Tren di Cina