TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Pemeliharaan dan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno mengatakan polisi tidak ingin meremehkan potensi gejolak di masyarakat menjelang pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang. Untuk itu, ujar Putut, Polri menambah jumlah personel pengamanan menjadi 24.800.
"Sebelumnya, pengamanan dibantu tujuh polda. Namun kekuatan ditambah menjadi 12 kepolisian daerah," tutur Putut di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Rabu, 15 Oktober 2014. (Baca: Amien Rais Ingin Hadir di Pelantikan Jokowi)
Baca Juga:
Pada Jumat, 10 Oktober 2014, Kapoliri Jenderal Sutarman mengatakan personel yang bertugas mengamankan pelantikan berjumlah 22 ribu.
Bantuan personel datang dari Kepolisian Daerah Metro Jaya, Aceh, Bali, Kalimantan Tengah, Banten, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Semua bantuan ini disiagakan pada 15-22 Oktober 2014. (Baca: Kata Hatta Rajasa Soal Hadiri Pelantikan Jokowi)
Nantinya, polisi membagi pengamanan dalam empat zona. Zona pertama di dalam gedung DPR/MPR. Zona kedua di halaman dalam gedung. Zona ketiga di jalan sekitar gedung. Dan Dan zona keempat di titik sentra ekonomi serta daerah lain yang membutuhkan pengamanan tambahan.
Saat ini Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Polri sedang mendeteksi adanya gangguan jelang pelantikan. "Tapi sampai saat ini belum ada laporan. Semoga nihil terus," kata Putut.
ROBBY IRFANY
Berita Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Akun Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi
KPK: Jokowi Clear!