TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan gelang buat pengunjung puncak Monumen Nasional banyak yang hilang karena dibawa pulang para pengunjung atau rusak. Akibatnya, pengelola Monas harus menyiapkan pembuatan gelang baru.
"Banyak pengunjung yang bawa pulang gelangnya," kata Kepala UPT Monas Rini Hariani saat ditemui di kantornya, Selasa, 14 Oktober 2014.
Sejak 1 Agustus lalu, pihak UPT Monas menerapkan sistem penggunaan gelang buat para pengunjung yang akan naik ke puncak. Gelang berbahan karet itu dibagi berdasarkan warna. Setiap warna menunjukkan waktu kunjungan.
Berdasarkan data pengelola, sejak diterapkan dua bulan lalu, 11.035 gelang rusak serta 1.234 gelang tak kembali. Gelang ini dibagikan khusus kepada pengunjung yang hendak naik ke puncak. Sebelum naik lift, pengunjung harus mengembalikan gelang kepada petugas.(Baca: Pakai Gelang Waktu, Tak Antre Lagi ke Puncak Monas)
"Tapi ya itu, masalahnya banyak pengunjung yang enggak jadi naik ke puncak, gelangnya malah dibawa pulang," kata Rini. Selain itu, pengawasan pengunjung di pintu keluar juga sulit karena setiap hari ada lebih dari 2.000 pengunjung yang datang. Apalagi pintu keluar Monas berbeda dengan pintu masuknya.
"Meski yang beli tiket buat ke atas banyak, tapi yang benar-benar naik tidak semua, maka gelang banyak yang hilang," tuturnya. Setiap hari, kata dia, ada saja gelang yang tak kembali ke petugas atau terputus. "Banyak gelang rusak karena ditarik-tarik pemakainya."
Namun seorang petugas penjaga gerbang dalam Monas mengatakan kualitas gelang itu memang tak seragam. "Ada yang karetnya getas dan tipis, jadi mudah putus," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya. "Jadi, pas dilepas mudah putus, karena memang bahannya jelek."
Pengelola Monas sendiri telah membuat 32 ribu gelang. Biaya total pembuatan gelang ini mencapai Rp 105,6 juta. Ada delapan warna yang menunjukkan waktu kunjungan. Gelang warna itu terdiri atas merah muda untuk pengunjung yang masuk pukul 08.00-09.00, hijau muda (09.00-10.00), oranye (10.00-11.00), ungu (11.00-12.00), merah (12.00-13.00), kuning (13.00-14.00), biru (14.00-15.00), dan hijau (15.00-16.00). (Baca: Per 1 Agustus, ke Puncak Monas Pakai Gelang Waktu)
Dengan sistem ini, pengunjung tak perlu antre untuk naik ke puncak. "Setiap hari, kami bisa mengeluarkan 200 gelang per warna," kata Rini. Pengunjung yang menuju puncak dibatasi maksimal 1.800 orang per hari.
PRAGA UTAMA
Baca juga:
Jokowi Bertemu Ical
JK : Sri Mulyani Masih Dikaji Jadi Menteri
Petugas Kesehatan PBB Tewas Diserang Ebola
Posisi Pimpinan Komisi DPR untuk Berebut 'Kue'