TEMPO.CO , Jakarta - Kenaikan teknis (technical rebound) sebagian saham mendorong laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Aksi beli investor domestik pada saham-saham murah mampu mengurangi efek tekanan jual investor asing yang masih berlangsung. (Baca juga: Pergerakan IHSG Diperkirakan Tertahan)
Pada perdagangan Selasa, 14 Oktober 2014, IHSG naik 9,53 poin (0,19 persen) pada level 4.922,58. Menurut Kepala Riset PT First Asia Capital David Sutyanto, IHSG hanya mengalami kenaikan teknis. Sebab, aksi jual investor asing masih berlanjut dan indeks sebenarnya berada dalam tren negatif. Investor asing membukukan penjualan bersih Rp 490 miliar. “Karena investor asing masih net sell," katanya.
Saham-saham di sektor perbankan paling banyak dilepas investor asing dengan nilai transaksi sebesar Rp 136,7 miliar. David menyarankan agar investor menunggu kondisi membaik. Sebab, bursa saham global dan regional saat ini tengah melemah akibat kekhawatiran prospek pertumbuhan ekonomi global dan penurunan harga komoditas batu bara ke level US$ 64,70 per ton. Maraknya sentimen negatif eksternal tersebut amat berpotensi membuat laju IHSG kembali mengalami tekanan. (Baca: Bursa Global Memburuk, Pilih Saham-saham Ini)
Meski demikian, bila tetap kukuh berdagang, David mengimbau investor memperhatikan saham-saham yang bersifat defensif, seperti INDF, UNVR, ICBP, dan GGRM. Hari ini, Rabu, 15 Oktober 2014, ada kemungkinan IHSG bakal bergerak fluktuatif pada kisaran level 4.880-4.955. Perkembangan terkini mengenai posisi kementerian ekonomi kabinet Joko Widodo, menurut dia, berpeluang menjadi sentimen positif indeks.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi