TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan laju indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melemah. Namun, bila ada sentimen positif dari bursa saham global, indeks akan naik. "Laju IHSG mulai di persimpangan, antara melanjutkan kenaikan atau berbalik melemah," kata Reza, Rabu, 15 Oktober 2014.
Ia memperkirakan indeks akan berada pada rentang support 4885-4905 dan resistance 4934-4958. Pada perdagangan kemarin, kata Reza, laju IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support 4880-4895 dan sempat menyentuh target resisten 4927-4965, meski hasil akhir perdagangan indeks kemarin berada di bawah target tersebut.
Pada perdagangan Selasa, 14 Oktober 2014, IHSG naik 9,53 poin (0,19 persen) pada level 4.922,58. (Baca Kenaikan Teknis Topang Laju IHSG)
Managing Partner PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, memprediksi indeks akan berada di level 4.911-5.002. Menurut dia, indeks telah berhasil melakukan technical rebound. "Dengan bantuan capital inflow tipis," ujarnya. "Potensi t-bound akan berlanjut dengan kategori terbatas."
Kenaikan laju indeks, kata dia, belum cukup kuat mendobrak resistance pada level 5.002. "Target resistance masih berada pada 5.002 sebagai pintu masuk untuk melanjutkan uptrend jangka pendek," ujarnya. Adapun support pada 4.911, kata William, akan tetap menjadi acuan selama IHSG tidak ditutup di bawah level tersebut.
William optimistis indeks masih berada dalam jalur tren penguatan untuk investasi jangka panjang.
DINI PRAMITA
Terpopuler:
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Akun Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi
KPK: Jokowi Clear!
Obsesi SBY Saat Pensiun: Jualan Nasi Goreng