TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Edhy Prabowo, membenarkan adanya rencana membagi kursi pimpinan alat kelengkapan DPR kepada koalisi pendukung Jokowi. Keputusan itu tergantung pada kesepakatan partai anggota koalisi pendukung Prabowo.
"Ya, pastinya ada itu. Tapi, kan, nanti tergantung teman-teman lain, seperti apa keinginannya," kata Edhy saat dihubungi, Selasa, 21 Oktober 2014. "Nanti kami akan membahas selanjutnya di paripurna." (Baca: Pilih Menteri, Gerindra Kritik Jokowi Libatkan KPK)
Menurut Edhy, beberapa perwakilan koalisi pro-Jokowi memang sudah melakukan lobi demi mendapatkan jatah kursi pimpinan komisi. Namun belum ada kesepekatan. "Karena kalau lobi hanya dilakukan satu partai di beda koalisi, kami tidak bisa menentukan juga," ujarnya. (Berita lain: KPK: Banyak Calon Menteri Jokowi Bermasalah)
Edhy tidak mempermasalahkan jika koalisi pro-Jokowi yang terdiri atas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa meminta jatah beberapa kursi pimpinan komisi. Yang penting, kata dia, koalisi itu tidak mengambil jatah yang sudah ditetapkan dan disepakati oleh koalisi pro-Prabowo. (Baca juga: Naik Kereta Kuda, JK Mengeluh Pegal)
Sebelumnya, partai-partai pendukung Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 9 Juli berencana menyapu bersih kursi pimpinan alat kelengkapan DPR. Pembagian kursi pimpinan komisi telah diputuskan bersama oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat.
Rinciannya, Golkar mendapat posisi tiga ketua komisi. Demokrat, PAN, dan Gerindra masing-masing mendapat kursi dua ketua komisi. Adapun PKS dan PPP mendapat satu jabatan ketua komisi. Gerindra, misalnya, akan mendapat posisi Ketua Komisi IV yang membidangi pertanian, kehutanan, dan perkebunan serta Ketua Komisi VII yang membidangi energi.
REZA ADITYA
Terpopuler:
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Pelantikan Presiden: SBY Menangis, Jokowi Kaku
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi
'Amien Rais Tidak Peduli Agenda Kebangsaan'