TEMPO.CO, Surakarta - Kelompok suporter Pasoepati meminta maaf kepada masyarakat terkait dengan kerusuhan yang terjadi dalam laga Persis Solo melawan Martapura FC di Stadion Manahan, Solo. Mereka mengaku sudah berupaya keras menenangkan massa yang marah akibat kecewa dengan kepemimpinan wasit. (Baca: Persis Diimbangi Tim Magelang, Suporter Mengamuk)
"Kami meminta maaf dan sangat menyesal dengan kejadian ini," kata juru bicara Pasoepati, Amir Tohari, Kamis, 23 Oktober 2014. Apalagi kerusuhan tersebut memakan satu korban tewas dengan luka tusukan di dada. Polisi menuturkan korban bernama Joko Riyanto asal Boyolali itu tewas setelah dikeroyok oleh sesama suporter lantaran disangka intel yang menyamar.
Amir meyakinkan bahwa korban memang benar-benar anggota kelompok suporter pendukung kesebelasan Persis Solo. "Dia sudah lama bergabung di Pasoepati," ujarnya. Dia menduga pengeroyoknya berasal dari para remaja yang belum mengenal para anggota lain. (Baca: Rusuh Suporter di Solo, Satu Orang Tewas)
Menurut dia, Pasoepati sudah berupaya keras menenangkan para penonton yang tengah emosi dan berusaha masuk ke lapangan. "Saat itu semua pengurus berkonsentrasi untuk menenangkan massa di dalam stadion," katanya. Mereka tidak menyangka kerusuhan sudah meluas hingga di luar stadion.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo sangat menyayangkan kejadian tersebut. "Suporter tidak boleh marah meski wasit dianggap tidak adil," tuturnya. Menurut dia, setiap keputusan wasit sebagai pemimpin pertandingan harus dihormati.
"Tindakan merusak aset polisi juga sangat mengecewakan," ujarnya. Sebab, aset tersebut dibeli dengan uang negara dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.
AHMAD RAFIQ
Berita lain:
Ini Dia Calon Pembantu Presiden Jokowi
Datang ke Istana, Siti Nurbaya Dites Jokowi
Ini Bocoran Struktur Kabinet Jokowi