TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Kementerian Pekerjaan Umum Hari Suprayogi mengatakan Kementerian PU akan melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi bencana kekeringan. Salah satunya adalah menyediakan pompa air.
"Saat ini kami telah menyediakan 761 unit pompa air," ujar Hari di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat, 24 Okober 2014.
Hari menjelaskan 761 unit pompa air itu terdiri dari 220 unit pompa dengan kapasitas 10-30 liter/detik, dan 541 unit pompa dengan kapasitas 150 liter/detik. Pompa-pompa itu disebar di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. (Baca: Bojonegoro Tetapkan Status Darurat Kekeringan)
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, terdapat delapan provinsi yang mengalami kekeringan. Kedelapan provinsi itu adalah Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan untuk sawah yang memiliki potensi kekeringan (per September 2014) berada di wilayah Jawa Tengah dengan 58 hektare kekeringan di sawah irigasi dan 8.571 hektare di sawah non-irigasi; Jawa Timur 11.861 hektare kekeringan di sawah irigasi dan 11.442 hektare di sawah non-irigasi, serta Jawa Barat 2.402 hektare kekeringan di sawah irigasi.
Kementerian PU, masih menurut Hari, juga menyediakan mobil tanki dan hidran umum pada daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih. "Pengoperasian mobil tanki air dan pengisian hidran umum terpasang di tempat penampungan air milik penduduk," ujarnya. (Baca: Minum Air Lumpur, Belasan Anak NTT Dirawat)
GANGSAR PARIKESIT
Terpopuler
Ujian CPNS, Anak Jokowi Dapat Nilai 300
Di Singapura, Kaesang Jokowi Dikira Petugas MRT
Saat Kaesang Jokowi Tukar Menu Ayam Si Bapak
Ini Beberapa Calon Baru Kabinet Jokowi