TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI Jakarta I Dewa Gede Sony mengatakan akan melaporkan kerusakan alat penyimpan dan penerima data atau server di institusinya ke Kepolisian Republik Indonesia. Ia menduga kerusakan akibat kerusakan murni hingga dugaan upaya sabotase.
"Hipotesanya macam-macam, ini bisa saja tergolong cyber crime," kata Sony di Balai Kota, Senin, 27 Oktober 2014.
Sony menuturkan sistem di unitnya kini telah beroperasi kembali setelah sempat terhenti sejak 4 Oktober hingga 13 Oktober 2014. Sistem data di ULP dikelola oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik di bawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan DKI Jakarta. Dampaknya, pegawai di ULP tak dapat mengakses data dokumen lelang yang dikumpulkan oleh satuan kerja perangkat daerah pada 4 Oktober lalu. (Baca juga: Minta Pelicin, Tiga Pegawai ULP DKI Dimutasi)
Sony melanjutkan, padamnya server di ULP menyebabkan dokumen lelang yang sedang berada dalam proses dan dikumpulkan sebelum tanggal 4 Oktober hilang. Kebanyakan data tersebut berupa program yang akan diselenggarakan oleh unit kerja perangkat daerah di tingkat wilayah. (Baca juga: Kronologi Kebakaran di Basement Gedung DPRD DKI)
Artinya, kata Sony, tingkat penyerapan anggaran di level UKPD akan semakin terganggu lantaran terhambatnya penyelesaian dokumen lelang. Ia tengah mendiskusikan solusi Kehilangan data dengan Badan Pengelola Keuangan Daerah. Opsi yang ada yakni meminta satuan kerja perangkat daerah untuk mendaftar ulang dokumen lelangnya atau menunggu hasil penyelidikan Kepolisian mengenai penyebab padamnya server. "Harus ada pihak yang bertanggung jawab atas masalah ini," kata Sonny. (Baca: Tinggal Klik, Ahok Genjot Serapan Anggaran DKI)
LINDA HAIRANI
Berita Lainnya:
Ahok Curhat Soal Monas ke Pangkostrad
Kabut Asap Menipis, Penerbangan Kembali Normal
Jokowi Perintahkan Menteri Audit Organisasi
Jadi Menteri, Susi Harus Perhatikan Nasib Nelayan