TEMPO.CO, Surakarta - Persis Solo menolak dipimpin wasit Divisi Utama Liga Super Indonesia pada pertandingan melawan Pusamania Borneo FC karena para wasit itu acap kali merugikan Persis Solo. Pertandingan Persis melawan Pusamania nanti merupakan pertandingan ulang terakhir babak delapan besar Divisi Utama.
Pertandingan diulang karena Persis Solo mendapat teror dan serangan dari sekelompok orang saat uji lapangan sehari sebelum pertandingan pada Ahad, 26 Oktober 2014.
Manajer Persis Solo Totok Supriyanto mengatakan pertandingan ulang tersebut menghidupkan kembali peluang Persis Solo lolos ke babak empat besar. “Kami punya peluang lolos ke babak semifinal,” katanya, Rabu, 29 Oktober 2014.
Persis Solo harus mengalahkan Borneo FC dengan skor berapa pun agar dapat lolos ke babak semifinal. Jika seri, apalagi kalah, Borneo FC yang melenggang ke babak empat besar.
Totok optimistis Persis Solo mampu mengalahkan Borneo FC, sebab pertandingan digelar di tempat netral. Tak hanya tempat pertandingan yang netral, dia meminta wasit yang memimpin pertandingan juga netral. “Ada beberapa wasit yang cenderung merugikan Persis Solo saat memimpin pertandingan,” tuturnya.
Sekretaris Manajer Persis Solo Sapto Joko Purwadi mencatat setidaknya ada delapan wasit di Divisi Utama yang kerap merugikan Persis Solo saat memimpin pertandingan. Para wasit itu ialah Ahmad Djafri, Ridwan Pahala, Untung, Basro Hasruni, Ahmad Tuharea, Jusman, Hulman Simangunsong, dan Heru Santoso.
“Jika PSSI menugaskan wasit tersebut memimpin pertandingan ulang Persis Solo lawan Borneo FC, kami akan mengajukan keberatan dan menolak bertanding,” katanya.
Menurut dia, penolakan tersebut diperbolehkan dalam manual pertandingan. Selanjutnya, PSSI harus menunjuk wasit lain yang dinilai netral.
Sapto mengatakan dalam waktu dekat akan mengirim nama delapan wasit tersebut berikut daftar keputusan kontroversialnya saat memimpin partai Persis Solo. “Semoga bisa dijadikan pertimbangan PSSI dalam memilih wasit pertandingan Persis Solo melawan Borneo FC,” ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Baca juga:
Anak 7 Tahun Diperkosa Suami Pengasuhnya
Pesan Jonan untuk Dirut KAI yang Baru
Korupsi, Nasib Bupati Biak Numfor Diputus Hari Ini
Korut Buka Pintu untuk Penyelidik HAM PBB