TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Umum Persatuan Jaksa Indonesia Andhi Nirwanto mengklaim seluruh jaksa menginginkan tokoh internal yang menjabat posisi Jaksa Agung. Andhi mengklaim pendapat tersebut menjadi suara bulat dengan dalih tokoh internal lebih memahami anatomi korps Adhyaksa tersebut.
"Ini aspirasi organisasi profesi, bukan instansi. Tapi ini menjadi hak perogratif presiden," kata Andhi di Istana Negara, Selasa, 5 November 2014. (Baca: KPK Siap Bantu Jokowi Pilih Jaksa Agung)
Presiden Joko Widodo sendiri dikabarkan tengah menggodok sejumlah nama calon untuk menggantikan Basrief Arief. Para calon tersebut berasal dari internal dan eksternal Kejaksaan.
Calon dari internal antara lain Andhi sendiri sebagai Wakil Jaksa Agung, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Widyo Pramono, mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum yang juga politikus Partai NasDem M. Prasetyo, dan Kepala Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf. Sedangkan eksternal yaitu mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Achmad Santosa dan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno membenarkan masuknya Andhi sebagai kandidat kuat calon Jaksa Agung. Menurut dia, Jokowi akan segera memilih Jaksa Agung yang baru karena tak baik membiarkan kekosongan jabatan di suatu lembaga.
"Tunggu saja, secepatnya," kata Tedjo. (Baca: Calon Jaksa Agung Diminta Revolusi Mental)
Andhi sendiri berdalih belum berpikir menjadi Jaksa Agung. Ia mengklaim selama ini selalu berfokus pada pekerjaannya sebagai Wakil sekaligus Pejabat Pelaksana Tugas Jaksa Agung. Meski demikian, ia tak menampik tertarik untuk menjabat posisi tertinggi di lembaga Adhyaksa tersebut.
"Sudah 35 tahun jadi jaksa, selama itu tak pernah ada pekerjaan yang saya tolak," kata Andhi.
Tedjo sendiri mengklaim calon yang terikat pada partai politik tetap bisa terpilih. Menurut dia, Jokowi akan meminta pertanggungjawaban dan pengunduran diri calon yang memang mau menjadi Jaksa Agung. Jokowi juga lebih melihat kompetensi dan kapabilitas calon, ketimbang statusnya di partai politik.
"Tinggal dilepas dan tak ada kaitan lagi," kata Tedjo.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan