TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia Fentiny Nugroho mengatakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih memanusiakan rakyat jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. (Baca: Nurul Arifin: Muntah Lihat Menteri Jokowi Blusukan dan Kartu Sehat & Pintar Jokowi Bikin DPR Tak Berdaya)
Musababnya, Jokowi menambahkan pengentasan masalah kesejahteraan sosial dalam kabinetnya. "Sebagai bukti, peluncuran Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat," kata Fentiny dalam diskusi Polemik Sindo Radio di Jakarta, Sabtu, 8 November 2014. (Baca: Menkes: KIS dan BPJS Sama Saja)
Dia mengatakan Kementerian Sosial sebenarnya sudah memiliki ide pembangunan kesejahteraan masyarakat bernama Program Keluarga Harapan. Namun, program itu belum berhasil di masyarakat. Menurut Fentiny, masyarakat penyandang masalah sosial selama ini hanya dipandang sebelah mata. (Baca: KIS dengan JKN Sama tapi Beda, Ini Penjelasannya)
Ia menjelaskan pemerintahan sebelum Jokowi seakan lebih berfokus menggarap permasalahan pendidikan dan kemiskinan. "Padahal, masalah sosial ini juga terjadi di dalam rumah hampir di setiap keluarga di Indonesia," kata Fentiny. (Baca juga: Klaim BPJS Seret, Rumah Sakit Mengaku Merugi)
Ketiga kartu sakti diluncurkan Presiden Joko Widodo secara resmi pada Senin, 3 November 2014. Peluncuran kartu sakti itu merupakan jawaban Jokowi atas janji kampanyenya lalu. Kartu Keluarga Sejahtera akan menggantikan Kartu Perlindungan Sosial. (Baca pula: Anggaran Tiga Kartu Jokowi, Langgar UU atau Tidak?)
INDRA WIJAYA
Topik terhangat:
Pemerasan | Kisruh DPR | Susi Pudjiastuti | Lulung Dipecat | Kabinet Jokowi
Berita terpopuler lainnya:
Mendiang Manajer Cantik Ditemukan Nyaris Telanjang
Pengakuan Blakblakan Pembunuh Manajer Cantik
Alasan Jokowi Berani Naikkan Harga BBM
Kartu Sehat & Pintar Jokowi Bikin DPR Tak Berdaya
NU Dukung Ahok Jadi Gubernur DKI