TEMPO.CO, Jakarta - Ketika menyebut sistem operasi Windows, yang terlintas di kepala adalah peranti lunak untuk komputer. Tapi, seiring dengan maraknya perangkat bergerak, Windows tak lagi milik “perkantoran” statis. (Baca: Ketika Platform Windows Kian Dilirik)
Microsoft menggiringnya ke telepon cerdas dan sabak digital. Windows, yang sudah ada sejak 1985, berevolusi dengan teknologi teranyar yang kompatibel dibenamkan di sabak digital. (Baca: Microsoft Hentikan Penjualan Windows 7)
Sedangkan Windows Phone, yang diciptakan untuk membekali ponsel cerdas, pertama kali diperkenalkan lewat Nokia Lumia pada 2010. Kala itu, teknologi yang diusung adalah seri Windows 7.
Ponsel Nokia, yang kini bernama Lumia, meraih kesuksesan berkat Windows Phone. Merek ini juga sudah telanjur diingat orang sebagai ponsel yang menyediakan platform tersebut.
Merek lain pun ikut menjajal Windows Phone. Sebut saja Samsung lewat Galaxy Ativ. Ada juga produsen asal Taiwan, HTC, yang memperkenalkan produk premium HTC One M8 seri Windows.
“Sejauh ini belum ada merek lain di luar Lumia dengan Windows Phone yang menggigit,” kata pemerhati gadget Herry S.W. kepada Tempo, Rabu lalu.
Herry ragu akan prospek merek-merek tersebut. Menurut dia, sulit menyaingi Lumia, yang sudah memiliki citra kuat sebagai penyedia produk berbasis Windows Phone.
Adapun pencinta gadget Windows dipengaruhi oleh faktor kebiasaan. Hal ini bermula saat masa keemasan Nokia pada 1990-an yang dibekali oleh teknologi Symbian. Ketika Nokia masuk ke pasar Windows, pencintanya pun turut serta beralih.
Selain ponsel cerdas, sabak digital Windows kini mulai menjamur. Produk ini diciptakan demi menghadirkan efisiensi bagi pengguna yang terbiasa menggunakan komputer.
Merek global yang sudah menghadirkan produk semacam itu adalah Asus dan Hewlett Packard (HP). Merek lokal, seperti SpeedUp dan Advan, pun tidak ketinggalan menawarkan sabak digital berplatform Windows.
Direktur Pemasaran dan Produk SpeedUp Rahmad Widjaja Sakti berjanji menjual perangkat tersebut dengan harga terjangkau. Sabak digital yang namanya masih rahasia ini bakal diluncurkan dalam waktu dekat. “Kami ingin agar bisa digunakan oleh masyarakat hingga ke pelosok,” ucap Rahmad.
Lewat produk tersebut, Rahmad ingin meningkatkan efektivitas penggunaan gadget. Selama ini, kata dia, perangkat bergerak lebih banyak digunakan sebagai sarana hiburan ketimbang mendorong produktivitas. Platform Windows diharapkan mampu mewujudkan hal itu.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain:
Pengusaha dan Pejabat Ini Sambut Jokowi di Beijing
Di APEC, Jokowi Promosi Visi Maritim Indonesia
Guru Ngaji Ini Sodomi 27 Murid SD di Tasikmalaya