TEMPO.CO , Madiun: Muchlis Sugiharto, 29 tahun, pasien yang sempat diduga menderita ebola sudah dinyatakan sembuh dari sakitnya. Aktivitas lelaki yang dipulangkan dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono, Kota Madiun, Jawa Timur pada Ahad lalu kembali berjalan normal. (Baca:Masih Masa Inkubasi, Pasien Terduga Ebola Madiun Dipulangkan)
"Saya sudah menyemprot bibit padi yang hendak ditanam dengan pupuk dan mencari rumput untuk makan hewan ternak," kata Muchlis saat ditemui Tempo di rumahnya di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jumat, 14 November 2014.(Baca:Pasien Terduga Ebola di Kediri Dibolehkan Pulang)
Baca Juga:
Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Muchlis mengaku bebas dari gejala sakit. Panas tubuhnya normal dan tidak pernah demam. Meski demikian, lelaki yang pernah bekerja di perusahaan kayu Forest Venture di Liberia ini tetap harus mengkonsumsi obat antimalaria yang diberikan dokter. Dalam sehari, ia meminum obat sebanyak tiga kali.
"Kalau obatnya habis, saya diminta kontrol ke rumah sakit. Sekarang obatnya masih banyak," ujar anak sulung dari tiga bersaudara pasangan suami-istri Sarmin dan Lastri ini. (Baca: Malang Buka Posko Layanan Cegah Ebola)
Muchlis menjalani perawatan di RSUD dr Soedono selama 10 hari, terhitung 31 Oktober - 9 November 2014. Selama tujuh hari, pasien yang dinyatakan positif menderita malaria falcifarum ini ditempatkan di ruang isolasi. Setelah hasil tiga sampel darah dan urine-nya yang diuji di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan memastikan negatif ebola, Muchlis dipindahkan ke ruang rawat inap biasa. (Baca:Tunggu Hasil Tes Ebola, Pasien Diberi Antimalaria)
Seiring berjalannya waktu, kondisi kesehatan Muchlis kian membaik. Pihak rumah sakit memulangkannya meski masa inkubasi ebola selama 21 hari belum jatuh tempo. Semestinya, jadwal kepulangannya jatuh pada Sabtu, 15 November 2014.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Soedono, Madiun Sjaiful Anwar, mengatakan pemulangan Muchlis mengacu prosedur tetap dari Kementerian Kesehatan. Sesuai anjuran tersebut pasien bisa menjalani rawat jalan setelah dinyatakan negatif ebola. "Selama kondisinya bagus, tidak perlu menunggu masa inkubasi berakhir," kata Sjaiful.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca juga:
Pertama Kali, Presiden Ghani Kunjungi Pakistan
Pembangunan di Perbatasan Lambat, Ini Penyebabnya
BPH Migas Dukung Menteri Susi Batasi BBM Nelayan
Kawal Ahok, Polda Kerahkan 12 Ribu Personel