TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi pro-Joko Widodo dan pro-Prabowo Subianto hendak mengakhiri perseteruan dengan penandatanganan perjanjian islah, Senin, 17 November 2014. Sembari menunggu ketua-ketua fraksi berkumpul, para elite parlemen menikmati makan siang terlebih dahulu. Suasana tampak akrab dan cair seolah tak pernah ada perseteruan.
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto, dan Fadli Zon duduk semeja dengan juru lobi koalisi pro-Jokowi, Pramono Anung. Pelobi koalisi pro-Prabowo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa pun turut bergabung di meja mereka. Tak ketinggalan pula, Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menikmati santapan bakso hangat bersama-sama.
Hatta tampak luwes dalam mencairkan suasana. Ia mengobrol tentang latar belakang para elite, tak lupa menawarkan pada awak media yang hadir untuk turut menikmati hidangan sate dan lontong yang disediakan. "Ayo, ayo, ikut makan," kata dia, yang disambut senyuman para anggota Dewan.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan kondisi saat ini bagus. Ia memuji Dewan yang akan partisipatif seluruhnya. "Saya sebenarnya lebih senang kalau bertengkar. Tapi harus ada kompromi, tak apa-apa," kata dia. (Baca juga: Kubu Jokowi dan Prabowo Sepakat Soal Revisi UU MD3)
Penandatanganan perjanjian pada Senin ini mencakup pembagian jatah 21 kursi untuk koalisi Jokowi di alat kelengkapan Dewan, juga revisi Pasal Undang-Undang MD3. (Baca juga: NasDem-PPP Terima Hasil Islah dengan Kubu Prabowo)
URSULA FLORENE SONIA
Terpopuler
Faisal Basri Jadi Ketua Tim Pembasmi Mafia Migas
SBY Minta Kader Demokrat Loyal ke Jokowi
Kata Romo Benny Soal Muslim AS yang Salat di Katedral
Pimpin Tim Anti-Mafia Migas, Ini Kata Faisal Basri