TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ombudsman RI, Danang Girindrawardana, mengatakan revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo dalam upaya mereformasi birokrasi merupakan sebuah pekerjaan yang mudah. "Tapi selalu dipersepsikan berat," kata Danang dalam diskusi bertema Revolusi Mental Layanan Publik, di Cikini, Jakarta, Sabtu, 22 November 2014.
Menurut Danang, persepsi bahwa revolusi mental berat untuk dilakukan justru berasal dari kalangan birokrat. "Mengapa? Ya, supaya mereka tidak perlu direvolusi dan direformasi," ujarnya. Padahal, kata Danang, upaya melakukan perubahan sebenarnya bisa dilakukan secara instan.
Misalnya, Danang melanjutkan, para birokrat bisa dipaksa untuk melakukan revolusi mental mereka. "Kita sudah capek dengan persuasi dan sosialisasi. Sudah kuno-lah pendekatan itu," ucap Danang. "Mana birokrat yang tidak mau berubah, mana pimpinan instansi birokrasi yang tidak mau berubah, langsung diganti saja."
Danang mengatakan sudah bukan waktunya lagi birokrat yang tak mau berubah diberi kesempatan dengan hanya memberikan peringatan-peringatan. Kini, kata dia, sudah saatnya para pimpinan lembaga, kepala daerah, menteri, atau kepala lembaga menggunakan hak prerogatif mereka untuk langsung mengganti birokrat yang tak mau merevolusi diri. "Proses pendekatan ini yang harus diubah."
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
BBM Naik | Ritual Seks Kemukus | Banjir Jakarta | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME
Kaesang Jokowi Mendapat Tepukan Paling Meriah
Setelah Risma, Ahok dan Ganjar Diusik Prostitusi