TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mulai beraksi membersihkan sektor minyak dan gas bumi dari mafia pemburu rente. Dia mengibaratkan perburuan mafia migas di Indonesia seperti pengejaran penjahat kelas kakap di Amerika, Al Capone.
"Al Capone itu berhentinya ketika polisi naif bertemu dengan veteran, kemudian masuklah akuntan culun. Sama seperti Kementerian ESDM, karena sekarang yang mengurus seorang akuntan," kata Sudirman dalam wawancara dengan Tempo, Rabu, 19 November 2014. (Baca: Menteri Sudirman Said Ancang-ancang Rombak Pejabat).
Sudirman adalah akuntan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan George Washington University. Dia pernah bekerja di beberapa perusahaan migas, termasuk Pertamina, serta aktif di lembaga antikorupsi Transparency International.
Menurut Sudirman, analogi Al Capone kerap dia jadikan bahan candaan dengan rekan sejawatnya. Sudirman pun kerap diperingatkan akan datangnya serangan dari segala penjuru dan dinasihati agar tidak buru-buru memberantas mafia tersebut. "Jangan terlalu frontal," katanya, menirukan nasihat rekannya. (Baca juga: Copot Dirjen Migas, Menteri Sudirman Dinilai Tepat).
Namun Sudirman mengatakan saat ini posisinya berada di medan perang, tempat tembakan datang dari berbagai penjuru. Apabila dia bergerak lambat atau memilih berlindung dengan tiarap, dia akan mati alias gagal. Tapi, dengan bergerak cepat, Sudirman mengatakan, ada kemungkinan berhasil.
BERNADETTTE MUNTHE | URSULA FLORENE
Berita Terpopuler
10 Tahun Presiden, SBY Bakar Subsidi BBM Rp 1.300 T
Sam Pa, Surya Paloh, dan Kerajaan Neraka
Jokowi Jadi Idola di Malaysia