TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Saleh Partaonan Daulay menyesalkan sikap pemerintahan Presiden Joko Widodo yang enggan melayani forum rapat dengan parlemen. "Sikap itu justru akan mempersulit kerja pemerintah," ujar Saleh ketika dihubungi, Selasa, 25 November 2014.
Saleh menjelaskan, Komisi VIII berulang kali melayangkan undangan rapat dengan sejumlah kementerian dan mitra kerja. Namun tak satu pun yang berkenan meladeni undangan itu. "Selama ini kami lebih sering bertemu lembaga lain." (Baca: 3 Perseteruan Heboh Presiden Jokowi Versus DPR)
Sejak awal pembentukan alat kelengkapan DPR, Komisi VIII telah menjadwalkan pertemuan dengan Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan. "Semuanya tak bisa hadir dan meminta untuk mengundur pertemuan itu," ujar Saleh.
Seluruh Menteri dan Kepala Badan Pemerintahan hingga kini belum bersedia menghadiri rapat kerja dengan DPR. Sikap itu diambil menyusul diterbitkannya instruksi yang dikeluarkan Sekretaris Kabinet Andy Wijayanto. Pemerintah baru mau membuka diri, jika konflik di DPR sudah selesai. (Baca: Interpelasi Bisa ke Arah Pengusutan Beleid Jokowi)
Menurut Saleh, sikap itu tak hanya membuat pemerintah kesulitan dalam bekerja. Sebab, sebagian kerja pemerintahan mensyaratkan adanya konsultasi dengan DPR. Bahkan, dalam beberapa kasus, keengganan melayani undangan itu juga bisa berujung pada pelanggaran hukum.
Dalam Undang-Undang Haji, misalnya, Kementerian Agama memiliki kewajiban menyampaikan evaluasi maksimal tiga bulan setelah pelaksanaan haji. "Kalau itu terlambat, saya khawatir mereka akan melanggar UU. Pemerintah akan kerepotan sendiri," katanya. (Baca: Galang Dukungan Interpelasi Jokowi Dimulai)
Menurut Saleh, kondisi parlemen saat ini tidak sama seperti dulu. Dua kubu koalisi sudah menyepakati islah dan tinggal menunggu hasil dari perubahan UU MD3. "Semua fraksi juga sudah menyetor wakil mereka ke dalam alat kelengkapan. Saya harap masalah ini tak sampai berlarut-larut," ujarnya.
RIKY FERDIANTO
Baca Berita Terpopuler
Siapa 18 Inisiator Interpelasi Jokowi Soal BBM?
Jokowi Akui Larang Menteri Rapat Bersama DPR
Rapat Pleno Golkar Ricuh Diserbu Massa
Tren Koruptor Bergeser ke Ibu-ibu dan PNS Muda
Peta Kekuatan Interpelasi Jokowi di DPR